Mohon tunggu...
doni kusuma
doni kusuma Mohon Tunggu... -

Hanya mencoba menumbuhkan kembali kebiasaan lama dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggugat Tuhan (Mengapa Kita Dihancurkan) 3

5 Februari 2011   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dasar gugatan 3:

Rasa lelah akan penderitaan hidup. Akan kejahatan yang dibiarkan merajalela. Akan hukum yang tampaknya loyo. Kebingungan akan buku petunjuk jalan hidup. Dan Kedegilan hati kami.

Gugatan 3

Mengapa Tuhan bertindak seperti ilmuwan gila? Menciptakan sesuatu untuk kemudian menghancurkannya? Dimana nilai moral Tuhan ketika meminta pertanggung jawaban dari manusia yang ditentukan untuk musnah, yang ditentukan jalan hidupnya, yang merupakan salah satu kelinci percobaan-Mu?

Mengapa Tuhan membisikan pada si Iblis untuk menggoda kami, menempatkan kami pada situasi yang buruk, kemudian meminta pertanggung jawaban kami jika kami bertindak tidak sesuai dengan prosedur Tuhan?

Orang baik hidup bahagia orang jahat menderita, begitu ucapanMU. Mengapa orang jahat hidupnya senang, sehat, nikmatsementara yang mengikuti petunjukMu mati muda, dan menderita? Bukankah jika ini ujian dariMu menunjukan betapa diriMu itu picik, sangat tidak percaya dan jahat? Di mana kemahatahuanMu yang besar itu?

Mengapa kau biarkan umat manusia itu menderita begitu lama? Untuk apa ujian itu kau batasi sampai kiamat,apakah kau percaya pada mahluk-mahluk yang ada setelah kiamat dan kau tidak percaya pada kami yang hidup sekarang ini dan yang hidup dulu?

Apa gunanya kiamat jika orang baik yang mati sekarang tetap masuk surga dan yang jahat masuk neraka? Bukankah pengadilan langsung kau adakan begitu mereka mati?

Di mana letak keadilanmu jika Adam manusia pertama itu kau ampuni dan masuk surga sementara kami yang tertimpa getah akibat ulah Adam dan Hawa masuk neraka? Di mana kami berada jika Adam dan Hawa tetap setia padamu? Mengapa tidak kau hukum saja mereka langsung begitu mereka berbuat jahat, sehingga keturunannya tidak mengalami penderitaan. Apa senangnya bagiMu mempermainkan hidupkami?

Kau pun mempermainkan kami dengan mengirimkan banyak petunjuk jalan kehidupan yang berbeda-beda. Apakah Tuhan bukan mahluk konsisten?Buku petunjukMu seharusnya sejak jaman dahulu berlaku untuk semua umat manusia, mengapa kau tebang pilih? Mengapa kau katakan hanya untuk satu bangsa saja? Lantas apa hak hidup dari manusia bangsa lain?

Begitulah Tuhan sedikit dari gugatan kami  manusia, Ada beberapa gugatan lagi, tetapi tidak etis kami ajukan di sini.

Jangan kau jawab sewaktu kiamat, bagaimana mungkin Kau begitu kejam kami tidak diberitahu sekarang? Bukankah menghukum seseorang yang tidak mengetahui bahwa dia bersalah adalah kejahatan?

Terimakasih Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun