[caption caption="Menpar Arief Yahya saat memberika sambutan dan pengarahan di acara Gorontalo Calendar of 2016 Event Launching. (Foto: Donie Hulalata)"]
Menyikapi hal tersebut, Menpar Arief Yahya memberikan apresiasi dan dukungan kepada Gubernur Rusli Habibie. Ia mengatakan bahwa sektor pariwisata adalah revolusi industri modern di era sekarang.
“Revolusi Industri dari masa ke masa itu kan pertanian / perikanan, manufacturing, dan informasi. Nah di era yang modern sekarang revolusi industri itu adalah cultural industry atau bisa dikatakan ekonomi kreatif, sektor pariwisata itu masuk di sini (ekonomi kreatif, red). Makanya, memilih sektor industri pariwisata adalah pilihan yang tepat,” ujar Menpar Arief Yahya.
Seperti yang diberitakan pada tautan berita di atas, menurut Menpar Arief Yahya, Provinsi Gorontalo memiliki potensi wisata baik dari sisi budaya, alam, dan juga peninggalan sejarahnya. Potensi ini yang bila serius untuk dipromosikan akan mejadi komoditi dan peluang besar di bidang industri pariwisata dalam hal meningkatkan pendapatan daerah. Atau secara umum dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Apa lagi, disampaikan Menpar, Presiden Jokowi juga sudah mencanangkan bahwa industri pariwisata diharapkan bisa menjadi The Leading Sector pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Ini pilihan yang tepat. Karena Presiden Jokowi juga berharap untuk sektor pariwisata bisa menjadi Leading Sector bagi pertumbuhan ekonomi di negara kita,” tambah Menpar.
--
Resep Kelola Sektor Industri a la Menpar Arief Yahya
Menpar Arief Yahya adalah seorang praktisi bisnis yang cukup apik dalam mengelola bisnisnya. Portofolionya sebagai Dirut Telkom cukup membuktikan kepiawaiannya dalam mengelola bisnis. Dalam bukunya sendiri yang berjudul “Great Spirit Grand Strategy” (2013) ia menceritakan empat nilai yang digunakannya sebagai pemimpin untuk mengelola bisnis “si Raksasa” telekomunikasi di Indonesia itu. Keempat nilai ini kemudian disebut 4R, yaitu Olah Ruh, Olah Rasa, Olah Rasio, dan Olah Raga. Inilah kecakapan yang sebaiknya dimiliki seorang pemimpin.
Menurut ia, kecakapan pemimpin seperti yang disebutkan tadi merupakan satu dari tiga kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengarahkan korporasi (juga pemerintahan) dalam bermanuver atau dalam menjalankan bisnis / pemerintahan. Tiga kunci tersebut ia beri nama “3C” yaitu CEO Commitment, Champion Team, dan Competency.
- CEO Commitment
Menpar Arief Yahya mengatakan bahwa sebuah perubahan baik dalam bisnis maupun pemerintahan tidak akan terjadi jika pemimpinnya (CEO atau ‘Chief Executive Officer’) tidak memiliki komitmen untuk berubah. Pentingnya komitmen bagi seorang pemimpin ini adalah dalam rangka menjalankan tugas kepemimpinan.