Mohon tunggu...
Donny Setiadi
Donny Setiadi Mohon Tunggu... -

dulu kuliah di Fak Hukum UGM, STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Silahkan Caci Maki IPL Tapi Jangan Timnas Indonesia

15 Juli 2012   10:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:56 3833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1342363500252521318

[caption id="attachment_200624" align="aligncenter" width="300" caption="Timnas Indonesia (Sumber: Kompas.com)"][/caption] Konflik di persepakbolaan Indonesia makin meruncing dan mengada-ada, skrg malah berujung ke timnas Indonesia. Kekalahan yg dialami timnas Indonesia U-22 menjadi olok-olok oleh bangsa sendiri. Ada yang mengatakan timnas IPL, timnas Djohar, timnas abal-abal, mungkin mereka ini bukan WNI atau karena mereka kecewa? sebegitu kecewanya hingga mengolok-olok Andik cs? kecurangan/kebusukan apa yang telah dilakukan Andik Cs hingga pantas diolok dan dicaci maki?. Bahkan yang lebih tidak mengenakkan lagi ada yang mengatakan "saya bayar pajak, saya berhak berkomentar apapun tentang timnas".  timbul pertanyaan lagi "seberapa besarkah anda bayar pajak hingga anda berhak berkomentar apapun tentang timnas Indonesia? Terus terang secara pribadi saya mengatakan bahwa saya tidak pantas berkomentar/ mencaci timnas Indonesia karena apa yang sudah saya lakukan ataupun yg sedang saya lakukan belum pantas disandingkan dengan pemain timnas Indonesia. Apa yang dilakukan pemain timnas Indonesia sangat mulia (walaupun dulu pernah terjadi gol bunuh diri yang disengaja, itupun demi timnas Indonesia). Mereka hanya bermain sepakbola untuk negara, yang dipanggil oleh federasi, apa salah mereka? Penonton sepakbola Indonesia sudah terkena penyakit kejiwaan yaitu suka menyalahkan dan sok hebat. "Djohar bodoh, klo saya jadi Ketum PSSI pasti berprestasi bla...bla...bla", atau "seharusnya yang dipanggil tu pemain itu, di liga itu kan mereka hebat tu, pasti menang bla...bla...bla....".  Sebenarnya malah itu adalah contoh orang-orang lugu dan tidak tahu apa-apa soal sepakbola. Selain perkara skill,bnyk faktor yang menentukan kemenangan dalam pertandingan. Mungkin ini semua persoalan kekurangan edukasi,baik secara formal ataupun informal. akhirnya mempunyai pemikiran sempit dan kurang bijak dalam berkomentar. Sewaktu zaman Nurdin Halid pun saya tidak pernah berharap timnas Indonesia kalah dan berkomentar buruk terhadap timnas, meskipun saya sangat benci Nurdin Halid Cs. Andik Vermansyah, " lebih baik kita bersatu karena jika kita bersatu menang kalah kita tidak punya alasan untuk mengklaim atau menyalahkan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun