Mohon tunggu...
Donico Risnanda
Donico Risnanda Mohon Tunggu... Aktor - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

hobi : memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efisiensi Pengaduan Masyarakat di Desa Centong melalui Sistem Scan Barcode

19 Juli 2024   11:40 Diperbarui: 19 Juli 2024   11:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini, Saya Donico Risnanda C.H mahasiswa semester 6 prodi manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata selama 12 hari, terhitung sejak tanggal 10 Juli 2024 sampai 21 Juli 2024 di Desa Centong, Kecamatan gondang, Kabupaten Mojokerto. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang menjadi bagian dari kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia.

Di era digital saat ini, tuntutan akan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan transparan semakin meningkat. Hal ini juga berlaku di Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Merespon kebutuhan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berinisiatif untuk menerapkan teknologi barcode guna mengoptimalkan sistem pengaduan masyarakat di desa tersebut. Program ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah ke dalam masyarakat, serta membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Melalui KKN, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi secara langsung dalam pembangunan desa atau wilayah tertentu, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan empati serta kesadaran sosial. Pada kesempatan ini kami yang terdiri dari 3 anggota keolompok kecil yang beranggota Gregorius Renevilota (Ketua), Adelia Trisna Juniar (Anggota 1), Donico Risnanda C.H  (Anggota 2).

Program inovatif ini bertujuan untuk mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi dalam penanganan pengaduan di Desa Centong. Sebelumnya, proses pengaduan seringkali lambat dan kurang efisien, dengan masyarakat harus menghadapi birokrasi yang rumit dan waktu respons yang lama dari pihak berwenang. Dengan penggunaan barcode, diharapkan akan terjadi perbaikan yang signifikan dalam hal kecepatan, akurasi, dan transparansi penanganan pengaduan. Dengan sistem barcode, masyarakat dapat dengan mudah melaporkan berbagai masalah, seperti kerusakan infrastruktur, layanan publik yang tidak memuaskan, atau isu keamanan. Mereka hanya perlu memindai barcode yang tersedia di berbagai tempat di desa, seperti kantor desa, balai desa, atau tempat umum lainnya. Setelah memindai barcode, mereka akan diarahkan ke platform online di mana mereka dapat mengisi formulir pengaduan.

Sistem barcode ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sistem pengaduan manual. Pertama, sistem ini lebih mudah diakses oleh masyarakat. Kedua, sistem ini lebih cepat dan efisien, karena masyarakat dapat melaporkan keluhan mereka dengan mudah dan cepat. Ketiga, sistem ini lebih transparan, karena semua pengaduan yang masuk akan tercatat dan dapat dipantau oleh perangkat desa.

Pelaksanaan program ini meliputi beberapa tahapan, termasuk pembuatan formulir pengaduan yang diintegrasikan dengan teknologi barcode, pemasangan barcode di lokasi-lokasi strategis di desa, serta edukasi kepada masyarakat dan perangkat desa tentang cara penggunaan sistem baru ini. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2024 di wilayah Desa Centong.

Dengan penerapan teknologi barcode ini, Desa Centong menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Langkah ini juga dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang ingin memanfaatkan potensi teknologi untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Diharapkan inovasi ini akan membawa dampak positif jangka panjang bagi efisiensi pelayanan publik dan partisipasi masyarakat di Desa Centong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun