Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Wajah Cinta

9 Desember 2014   04:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

cinta,
betapa indah rupawan parasmu saat kau tiba
bagai kuntum bunga mawar yang sedang mekar
meski diam namun dalam hatinya berdebar
membuat bola matanya cerah berbinar
jadikan raut wajahnya terang bersinar

cinta,
mengapa di wajahmu selalu tampak letih
saat kedua hati terpisah jarak dan waktu
terbaring sendiri memeluk jiwa yang perih
hanyut tenggelam di dalam lautan rindu

cinta,
mengapa harus kau teteskan airmata
yang mengalir lembut membasahi pipi
kala sekeping hati yang tersayat luka
di hempas gelombang keangkuhan diri

cinta,
kemana lagi kan kutemukan raut wajahmu
yang bersembunyi di sela rumpun ilalang
meski berjuta langkah telah  kupacu
tapi terhenti di balik bukit menjulang

cinta,
mengapa aku tak mampu melupakan wajahmu
meski waktu telah jauh pergi meninggalkanku
kenangan tentangmu terlukis bagai prasasti
yang tak kan pernah sirna hingga aku mati

cinta,
mengapa mereka harus memperebutkanmu
sedangkan kau hanya bisa diam membisu
apa yang sesungguhnya diinginkan darimu
hanya sekadar melepas hasrat dan nafsu

cinta,
kini giliranku menangis saat menatap wajah pucat pasi
mengapa kau tega membuat hatinya terbelenggu sepi
hingga rela tubuhnya terbujur kaku di dalam pusara
karna dia tak sanggup melihatmu pergi bersamanya

.oOo.

@donibastian - lumbungpuisi.com
highlander - 8/12/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun