Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Itu Adalah Sarinah

21 Februari 2014   06:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_323854" align="alignnone" width="489" caption="ilustrasi : rosodaras.wordpress.com"][/caption] selembar kisah terselip diantara masa kolonial belanda kala cahaya sang putra fajar menyingsing di ufuk timur dalam lindung teduh kasih perempuan jawa yang sederhana sarinah, sebuah nama yang tak terlupakan sepanjang umur setia mengiringi langkah kaki soekarno kecil bermain dihalaman bercerita tentang cinta dalam lagu menjelang larut ke peraduan laksana belaian lembut ibu saat mengusap dahinya yang mungil nasihat luhur senantiasa mengajak untuk mencintai rakyat kecil sarinah tak pernah menyangka bahwa anak asuhannya kelak menyandang gelar raja di istana republik nusantara detik waktu terus berjalan tak ada yang sanggup menyela kuasa tuhan menuntun anak asuhannya menapak singasana sebagai tanda balas budi kasih yang semasa kecil mengasuhnya nama sarinah senantiasa terukir didada penggagas proklamasi dipuncak dinding megah bangunan menjulang di jantung ibukota nama sarinah tertera indah sebagai satu bukti pengorbanan diri maski telah jauh terpisah batas ruang dan waktu didalam hening kedamaian alam dibawah pusara sarinah tersenyum bersama tetesan airmata haru anak asuhannya itu kini menjadi pahlawan bangsa .oOo.

"Dari dia, saja mendapat banjak peladjaran mentjintai "orang ketjil" Dia sendiri pun "orang ketjil" Tetapi budinja selalu besar ! Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah itu !" Soekarno

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun