Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesalahan Berpikir Dalam Mencari Solusi Mengatasi Macet Mudik Lebaran

8 Juli 2016   20:06 Diperbarui: 8 Juli 2016   20:20 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari berbagai sumber pemberitaan, saya membaca adanya wacana untuk mencari solusi dalam mengatasi kemacetan lalulintas selama musim mudik lebaran. Namun saya belum menemukan sumber yang memberikan solusi untuk mengatasi substansi permasalahnnya. Ada yang menyarankan bahwa solusi mengatasi macet adalah dengan membuka Tol secara gratis untuk dilewati, dengan harapan tidak ada lagi antrian kendaraan di pintu gerbang masuk tol. Tapi menurut saya ini hanyalah solusi yang sifatnya insidental, yaitu untuk mengatasi persoalan untuk mengurai kepadatan pada satu titik saja, namun kemacetan akan timbul lagi di titik-titik lainnya.

Ada pula yang menyarankan agar membangun  jalan tol baru, memperbaiki kualitas jalan dan jembatan, memperlebar ruas jalan dll, tapi menurut saya itu tidak menyentuh pada akar permasalahannya.

Kemacetan lalu lintas hanya terjadi bila volume kendaraan yang melaluinya dalam periode waktu tertentu melebihi kapasitas maksimum, sehingga terjadilah penumpukan kendaraan yang mengibatkan macet. Jadi hal ini bukan peroalan sempit atau lebarnya jalan, bukan pula masalah jalan tol atau jalan biasa.

Jadi substansi masalahnya adalah bahwa telah terjadi akumulasi kendaraan pada ruas jalan  (baik tol maupun jalan biasa) yang berlebihan dalam periode waktu tertentu. Selebar apapun sebuah jalan dan sebagus apapun kualitas jalan itu dibangun, namun jika volume kendaraan  yang melaluinya melebihi  volume maksimum dalam periode waktu tertentu, tentu saja akan terjadi kemacetan.

Oleh sebab itu maka yang harus dilakukan adalah mengatur jumlah kendaraan yang masuk dalam ruas jalan, baik itu jalan tol maupun jalan biasa.

Dengan demikian, yang harus dipikirkan dan dicari solusinya adalah bagaimana caranya mengatur volume kendaraan yang lewat agar tidak mencapai kapasitas maksimum, atau dengan kata lain, bila volume kendaraan yang lewat masih dibawah kapasitas maksimum, tentu saja tak akan terjadi kemacetan.

Perihal kapasitas maksimum sebuah jalan tol agar tidak terjadi kemacetan, perlu dilakukan studi dan peneilitian, sebagai sarana untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan yang berlebih-lebihan.

Lalu akan timbul pertanyaan, mengapa bisa terjadi akumulasi kendaraan hingga menyebabkan kemacetan panjang sampai berpuluh-puluh kilometer?

Hal ini terjadi  karena pada saat yang sama, jumlah kendaraan yang masuk atau menuju ke jalur tertentu, sudah jauh melebihi kapasitas normal. Mengapa demikian? Sebab para pengguna lalu lintas dalam hal ini para pemudik tak mengetahui bahwa jalur di depannya sudah macet sampai berkilo-kilo meter, atau dengan kata lain bahwa para pemudik tersebut tak menyangka akan  terjebak dalam kemacetan yang sangat parah.

Bagaimana cara mengatasinya?

Ada solusi sederhana  untuk mengurangi tingkat antrian kendaraan yang panjang, yaitu kepada para pemudik hendaknya dengan mudah memperoleh informasi tentang kepadatan lalulintas khususnya pada jalur-jalur mudik. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Polantas harus segera membangun sarana untuk memberikan informasi  secara akurat perihal kepadatan lalulintas pada jalur mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun