Tarkait dengan rencana bantuan Investasi yang dijanjikan Raja Salman ke Indonesia yakni sejumlah Rp. 89 T, memang jika dilihat angkanya cukup besar. Namun jika dibandingkan dengan rencana Investasi Arab Saudi kepada Pemerintah Tiongkok sejumlah Rp. 870 T, Presiden Jokowi merasa agak sedikit kecewa. Presidenpun berniat akan berusaha menghubungi Raja Salman melalui putranya, dengan harapan memperoleh tambahan nilai investasi dari Arab Saudi lebih besar lagi
Dibela-belain dipayungi ketika hujan dan disopiri sendiri ketika mengantar Raja Salman berkeliling istana Bogor, tapi kok dapetnya kecil dibanding China, canda Presiden Jokowi.
Namun demikian, jika ingin mengetahui seberapa signifikan nilai investasi yang akan ditanamkan, maka perlu mempertimbangkan pula nilai Anggaran Belanja masing-masing negara. Nilai APBN Indonesia per tahun sekitar Rp. 1.800 T, sedangkan APBN Tiongkok, sekitar Rp. 18.000 T
Jadi sesungguhnya nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia dan China itu adalah sama proporsinya jika dibandingkan dengan nilai APBN masing2 negara yaitu sekitar 0,05%.
Raja Salman dhi. telah melakukan hal yang adil, sebab adil bukan berarti harus sama nilainya, tapi disesuaikan dengan proporsinya,
Mungkin lupa tidak mempertimbangkan proporsi bantuan terhadap nilai APBN masing negara, namun Presiden Jokowi benar-benar tampil sebagai pemimpin negara yang ingin selalu membela kepentingan rakyatnya.
Sepatutnya kita semua bangga memiliki seorang Presiden yang punya semangat berprestasi (achievement) yang sangat kuat demi memajukan bangsa dan negara kita ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H