tertulislah kisah dari sebuah halaman istana kebiadabanÂ
lirih suaranya terhenti saat godam terayun menghantamÂ
di antara celah tempurung kepalanya mengalir darahÂ
sudut mataku membasah bersama tangis yang pecah
Â
apakah kau tahu apa yang sedang kau lakukan, kawan?
kemanakah perginya rasa kasih yang Tuhan berikan?
belum genap seminggu demi udara yang terhirupÂ
tapi mengapa kau cabut hak mereka untuk hidup
Â
meski mereka adalah barang piaaraanmu sendiri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!