Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karakter Orang Belanda di Masa Kolonial

1 Juni 2023   22:29 Diperbarui: 1 Juni 2023   22:31 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:disdukcapil.bandung.go.id

Sebagaimana diketahui, Belanda adalah sebuah negara yang dipimpin oleh seorang Ratu. Sebagai sebuah negara kerajaan, bangsa Belanda memiliki sifat feodal, apalagi mereka sebagai bangsa penjajah. Sebagai buktinya bisa di lihat dari perilaku pejabat Belanda yang menganggap diri mereka bagai seorang Raja dan kita sebagai pribumi hanya dianggap sebagai budak atau jongosnya. Pada setiap aturan yang mereka buat, unsur feodalisme sangat terasa yang mana selalu membedakan kelas atau kasta antara bangsa Belanda dan pribumi. Misalnya untuk bisa memasuki suatu gedung atau wilayah tertentu, orang Belanda melarang pribumi masuk, kecuali para bangsawan pribumi masih diperbolehkan. Juga untuk masuk ke dalam fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, kereta api dll, mereka lebih mengutamakan untuk bangsa mereka sendiri.

Kereta api khusus untuk orang Belanda saja. (foto : kaskus.com)
Kereta api khusus untuk orang Belanda saja. (foto : kaskus.com)

3. Suka kehidupan mewah, berpesta dan berdansa

Bangsa Belanda di masa kolonial, sangat menyukai pesta dan berdansa sambil mendengarkan alunan musik. Namun demikian jika sedang berpesta, mereka tidak melakukannya di tempat terbuka atau di sembarang tempat. Mereka membangun tempat atau gedung khusus yang mana memang difungsikan untuk tempat mereka mengadakan pesta.

Orang belanda suka berdansa (foto:sindonews.com)
Orang belanda suka berdansa (foto:sindonews.com)

Hal ini dapat di telusuri dari bangunan peninggalan Belanda seperti misalnya di Jakarta (batavia dulu) pernah dibangun gedung 'Societeit Harmonie' sebagai tempat khusus bagi para pejabat Belanda untuk menunjukkan kemewahan dan berpesta pora. Namun sayang gedung ini sudah tak berbekas dan hanya tinggal kenangan, sebab telah di robohkan pada tahun 1984.

Tak hanya di jakarta, di semua daerah dimana terdapat koloni orang-orang Belanda, misalnya di pabrik-pabrik gula di Jawa Timur, atau di daerah pertambangan atau perkebunan lainnya, orang Belanda selalu membangun sebuah kompleks khusus untuk tempat tinggal mereka.  

Bahkan mereka membangun kompleks rumah tinggal yang dikelilingi oleh tembok tinggi, sehingga terkesan sangat eksklusif dengan penjagaan yang sangat ketat. Tentu saja orang pribumi dilarang masuk ke area ini. Pada kompleks perumahan tersebut selalu terdapat sebuah gedung khusus, mereka menyebutnya 'soos' yang mana hanya digunakan khusus untuk berpesta.

Gedung Harmonie sebagai tempat untuk berpesta dan berdansa orang Belanda (foto: republika.com)
Gedung Harmonie sebagai tempat untuk berpesta dan berdansa orang Belanda (foto: republika.com)

4. Rumah dengan jendela dan pintu yang besar

Orang Belanda jika membangun rumah, selalu dengan plafon yang tinggi dengan daun jendala dan banyak pintu yang lebar. Biasanya pada setiap bangunan rumah pejabat Belanda, terdapat minimal sepasang daun jendela dengan ukuran besar  pada setiap kamarnya. Selain itu juga terdapat pintu dengan ukuran besar, yang terletak di depan, samping dan belakang rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun