Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelah Hati

27 April 2019   00:08 Diperbarui: 28 April 2019   01:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik waktu telah terurai
disepanjang arah langkahku
curam securam ngarai
tajam setajam sembilu

tersimpan dibalik dinding
memaksaku tak berpaling
hanya pekat cahaya muram
menyelimuti setiap malam

rintik hujan mengalun lirih
bersama anak angsa merintih
menunggu pagi yang datang
ingin segera membawa pulang

di dadaku masih tersimpan asa
meski kian jauh tangan meraih
warna kelam terbentang di sana
mengikis hari yang jauh beralih

masih terngiang pesan bunda
menjelang pergi bersama senja
tetaplah melangkah meniti karang
meski berliku nanti kian lapang

hati rasanya ingin menangis

ketika airmata telah tiris
terhempas di bawah kaki bukit
bersandar pada bayang langit

aku ingin berhenti disini
tapi aku tak mampu kembali
menatap wajah-wajah sayu
bersenandungkan lagu sendu

pucuk daun cemara berbisik manja
melambai-lambaikan dahannya
sekadar memberi satu pertanda
bahwa kita masih ingin bersama

semilir bayu yang sejuk
kinipun enggan mengalir
udara sesak kian merasuk
membakar jiwa yang getir

aku ingin berbaring sejenak
nikmati hari-hari yang kosong
sambil membaca seribu sajak
lembar kisah para pembohong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun