Agar tak sekadar menyalahkan pihak KPU, mari kita pelajari lebih lanjut, di mana kelemahan sistem yang sudah dibangun oleh KPU ini.
Gambar 1 di atas ini adalah screenshot siaran TV yang merilis berita tentang kesalahan input data oleh KPU. Pada Gambar 1. diatas adalah contoh kasus kesalahan input data oleh pihak KPU. Jika diamati lebih lanjut, jumlah total suara untuk pasangan paslon 1 adalah 26 suara dan untuk pasangan Paslon 2 adalah 41.
Jika dijumlahkan diperoleh angka 67 Suara. Namun jika diamati pada jumlah total suara sah, adalah sebesar 167 (selisih 100 suara). Akibat terjadinya selisih 100 suara tersebut, Â tentu saja akan merugikan pihak paslon 02.
Hal ini sudah diklarifikasi dan pihak KPU juga telah mengakui telah terjadi kesalahan input data dan sama sekali tidak ada unsur kesengajaan.
Baiklah jika memang itu hanyalah sebatas salah input data semata, tapi nanti dulu. Mari kita periksa lebih lanjut, bagaimana sistem perhitungan (Situng) ini bekerja.
Kita lihat gambar berikut ini :
Gambar 2 adalah screenshoot layar pada situs KPU yang mana menampilkan data yang sudah direvisi, pada kasus yang sama. Disini tampak bahwa jumlah total suara untuk Paslon 1 dan Paslon 2 sebanyak 167 suara dan sesuai dengan jumlah seluruh suara sah.
Kalkulasi ini sudah benar. Namun demikian, yang dipertanyakan adalah bagaimana pembuatan program komputer dalam mengantisipasi terjadinya kasus salah input?
FUNGSI MATEMATIKA YANG TIDAK TERKONTROL
Saya menilai, program KPU ini tak bisa diandalkan. Mengapa demikian? Sebab di dalam program yang dibuat, tidak mengakomodir fungsi matematika untuk mengontrol data hasil perhitungan.
Seharusnya sebelum data dipublikasikan, sebelumnya sistem harus memastikan bahwa jumlah perolehan suara dari kedua paslon adalah sama dengan total jumlah suara sah. Jika terjadi selisih, maka otomatis akan terkunci (locked) dan muncul notifikasi bahwa telah terjadi salah input.
Dengan demikian, petugas entry data bisa memeriksa ulang data yang dinputnya sehingga dapat dilakukan koreksi. Setelah dilakukan koreksi, dan kedua jumlah itu sudah sama, maka data baru dapat dipublish.