Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dokter Nyambi Jadi Tukang Ojek Online, Apa Hebatnya?

31 Maret 2018   21:01 Diperbarui: 31 Maret 2018   21:12 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : youtube.com

Memang tak ada larangan bagi siapapun untuk jadi tukang ojek. Tapi coba pikir, jika semua profesional nyambi jadi tukang ojek, lalu bagaimana dengan para pengemudi ojek lain yang memang menggantungkan hidupnya dengan narik penumpang di jalanan? Bukankah si dokter itu malah menambah pesaing dan mengambil 'hak'  para pengojek yang sesungguhnya?

Sekarang ini persaingan antar tukang ojek sudah semakin ketat. Apakah dia tak berpikir jika keberadaannya sebagai tukang ojek yang hanya sambilan itu, secara tidak langsung akan menambah ketatnya persaingan bagi para pengojek lainnya?  

Jika memang si dokter punya waktu luang, seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan lain yang menunjang peningkatan karirnya, misalnya saja jadi dosen atau memberi les privat atau bisa juga membuka konsultasi bagi yang ingin bertanya tentang masalah kesehatan. Hal lain yang bisa dilakukannya mungkin sebagai penulis buku atau penulis artikel di surat kabar dan majalah, yang mana tentu lebih bermanfaat dan terhormat.

Kalau sekadar mencari uang tambahan melalui profesinya sebagai seorang dokter, jika dia tau caranya, tentu bisa menghasilkan uang yang jauh lebih besar dari seorang tukang ojek. Apalagi sekarang ini teknologi internet sudah semakin cangggih dan bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan profesinya sebagai seorang dokter.

Berpikir untuk hal yang terbaik.

Seorang dokter atau profesional lainnya yang nyambi jadi seorang tukang ojek, hanya mengambil jalan pintas dan tak mau atau tak bisa berpikir untuk menemukan hal-hal yang terbaik dalam kehidupannya. Kalau sekadar memperoleh uang tambahan, memang mudah saja. 

Asal punya motor, bisa langsung jadi tukang ojek. Tapi, apakah dia juga berpikir lebih jauh dengan apa yang dilakukannya itu? Bukankah masih banyak kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan profesinya, tanpa merugikan orang lain? 

Menanggapi fenomena ini, sayapun sempat berpikir nakal. Seandainya saya punya bisnis ojek online, diam-diam saya akan membayar orang-orang terkenal agar mau jadi tukang ojek. Kenapa? Sebab secara tidak langsung sebagai sarana promosi bisnis saya.  

Jika semua profesional dianggap hebat jika mau nyambi jadi tukang ojek, jangan2 nanti Presiden dan para Menteripun berlomba2 ingin nyambi jadi tukang ojek? 

Coba kalau berani si dokter suruh berhenti dan pindah profesi jadi tukang ojek. Kalau dia berani, berita itu yang boleh jadi viral.

#donibastian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun