Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Yang Tersisa di Tanah Papua

1 Desember 2015   20:14 Diperbarui: 1 Desember 2015   20:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terpendam di bawah pelataran bumi timur kami berada
ketika mentari pagi menyinari tubuh berselimut salju
sejuk udara nyaman di puncak bukit mencakar angkasa
sebagai kenangan empat dasa warsa yang jauh berlalu

sesungguhnya kami adalah bayi dalam rahim ibu pertiwi
semestinya ‘kan lahir menunggu satu masa yang gemilang
gemerlap wajah berkilau meski terselip di sela batu kali
di bawah redup cahaya temaram tanpa nyanyian binatang

hingga datang satu masa yang tak pernah kami sangka
keberadaan kami telah tercium oleh sepasang mata biru
di atas roda-roda yang melindas punggung dan kepala
rasa perih yang meregang bagai luka tersayat sembilu

pilar besi nan tajam mengoyak raga kami sepanjang waktu
semburan asap mesin panas meluruhkan keheningan malam
gemuruh suara dinamit bagai pesta kembang api tahun baru
bunyi peluit tertiup sebagai awal mula pemusnahan alam

tubuh kami yang tercerai berai di hantam keserakahan
mesin penggiling merajam setiap jengkal tanah
berjalan menyusuri lorong pipa yang gelap panjang
hingga berakhir di meja singasana kerajaan manca

kami menangis di saat mereka berdansa meraih keuntungan
sebab mereka telah merampas kami dari peluk ibu pertiwi
wajah-wajah dusta senantiasa tertutup topeng kebohongan
jerit suara kami menggema namun tak pernah ada yang peduli

wahai bintang yang tertanam di puncak gedung tinggi
mengapa kau biarkan kami pergi terbawa rayuan angin
bukankah kami adalah ribuan permata yang menerangi
sebagai bekal hidup anak angsa di masa depan nanti

apa sesungguhnya yang sedang kalian fikirkan
sementara pundi-pundi tersimpan dalam gudang
bukalah mata dan hatimu demi kemegahan bangsa
selamatkanlah kami yang masih tersisa di Papua

.oODBOo.

@donibastian – lumbungpuisi
greenfield – 1/12/2015

ilustrasi gambar : willemwandik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun