Mohon tunggu...
Doni aryo seto
Doni aryo seto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resensi Buku Mitos Jurnalisme

9 Juni 2016   22:56 Diperbarui: 9 Juni 2016   23:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Judul                     : Mitos Jurnalisme 

Penulis                  : Dudi Sabil Iskanda & Rini Lestari

Penerbit                :  CV. ANDI

Tahun Penerbit   : 2016

Halaman Buku    :  323 Halaman

1.Isi Buku  :

Dalam 2 Mazhab Komunikasi adalah suatu cara manusia mempertahankan harkat dan martabat kemanusiaanya. sepanjang sejarahnya, komunikasi mengenal 2 aliran mazhab pemikiran. yakni aliran perpindahan pesan (mazhab transmisi) dan aliran pertukaran makna (mazhab semiotika). Elemen Pokok dari aliran transmisi komunikator,pesan,media,komunikan, dan efek. Elemen dasarnya adalah author (pengarang), teks budaya, dan reader (pembaca). Jadi Komunikator,pesan,media,komunikan, dan efek tidak dikenal dalam mazhab semiotika. 

Produk jurnalistik adalah mitos yaitu sesuatu anggapan yang belum tentu benar, ada dua pendekatan yaitu pasif (yang menempatkan media melupakan realitas sosial yang sebenarnya) atau positivistik dan aktif (media mengkonstruksi peristiwa menjadi realitas media).

Era Reformasi membuka peluang untuk terbukanya suatu kebebasan pers, pers yang selama orde baru seolah "dikuasai" kini menemui kebebasan nya. pers seakan menemukan kehidupannya sebagai penyuara fakta dan kebenaran. Jurnalisme akan menjadi suatu mitos jika ia kehilangan makna denotatifnya, yaitu sebagai penyampai informasi dan author makna bagi khalayak. dengan kata lain, jurnalisme akan menjadi mitos ketika ia berada di wilayah konotatif.

2. Tujuan   :

Agar pembaca mengetahui bahwa sekarang ini yang terjadi adalah jurnalistik sebagai mitos jurnalisme karena kebeneranya masih dianggap belum tentu benar, para wartawan di indonesia harus menaati Kode Eik Jurnalistik. memberi tau kepada pembaca bahwa nyari semua media memiliki afiliasi, hubungan, dan kepentingan partai politik media hanya bisa menjadi pilar ke empat demokrasi jika mengambil jarak dan indpenden dengan tiga jenis kekuasaan yang terdapat pada lembaga negara (Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun