Bekam, salah satu teknik penyembuhan yang 1 tahun terakhir ini istriku getol mempelajarinya. Ditambah dengan terapi SEFT dan sedikit teknik pijat refleksi. Kalo seandainya nggak hamil anak ke-3 mungkin istriku dah terbang ke pulau Jawa sono 2-3 bulan untuk mempelajari lebih dalam soal bekam dan bagaimana meracik obat herbal.
Istriku terpacu bangat buat belajar pengobatan alternatif sejak ibu mertuaku meninggal karena perkara awal masalah pencernaan. Tepatnya beol yang amat jarang. Secara alternatif via herbal dan urut kalo seandainya dulu tau bisa sembuh insyaAllah, tak perlu operasi secara fisik ibu mertuaku dah tua. But, sudahlah yang lalu biarlah berlalu.
Aku sendiri pun belajar bekam tak sepenuh hati, biarlah istri yang prof di sano. buat sekedar membekam ala amatir boleh lah.hehehe. Jadilah aku baca-baca sikit buku pustaka istriku tulisan dr.Wadda [1] dan dr. Ali Ridho [2].
Hari Sabtu 4 hari lalu istriku yang lagi hamil tua terkena serangan darah tinggi. Memang seminggu sebelumnya waktu cek dokter kandungan tekanan darahnya sudah 150. but, dia masih bisa santai-santai. nah, sabtu kemarin tu istriku dah susah ngapa-ngapain. logikanya tentu dah atas 150.
Jadilah aku praktek mengobati serangan darah tinggi istriku yang lagi hamil dengan bekam [1]. Memang darah tinggi bisa disembuhkan dengan bekam asal sindromnya tepat [2].
Terbukti dengan dibekam titik kaahil, titik pundak kanan-kiri, leher atas kanan-kiri yg totalnya 5 titik bekam, tekanan darah istriku bisa turun. Berdasarkan teknik raba nadi di pergelangan tangan terbaca 25 pulse/15detik, alias tekanan darah istri adalah 100. Teknik raba nadi tadi dikonfirmed ama dokter sebagai 90 pake alat ukur air raksa paginya.
Selain bekam, istriku juga minum kapsul berisi bubuk mengkudu. Kombinasi bekam dan herbal berhasil menurunkan tekanan darah istriku dengan sukses. cuma modal Rp 35.000 buat beli kapsul mengkudu, bekam tak bayar secara aku yang bekam. kalo pun bayar orang hanya perlu Rp 100.000. Murah meriah.
Coba bandingkan dengan kalo dirawat di rumah sakit. Tentu berjuta-juta bea-nya.
Salam 3 Besar dari Negeri Singa
Wassalam,
Doni Afrizal
References: