Ya, judul tulisan ini memang tidak salah. Setidaknya itu yang aku alami dulu.
Di tulisan sebelumnya aku ada ceritakan kalo aku setamat SMU masuk kuliah di Fakultas Teknik Universitas Andalas, tepatnya jurusan Teknik Elektro angkatan 2000.
Empat tahun kujalani perkuliahan dengan baik. Lulus sebagai mahasiswa dengan nilai tertinggi di jurusan yang aku jalani. Lumayanlah dapat IPK di atas 3,5 sikit. Huraaai, kataku. Gambaran bisa dapat kerja di perusahaan bonafid mulai berputar-putar di kepalaku.
Namun, mungkin tangan hendak memeluk gunung tapi apa daya tangan tak sampai, suratan tangan orang beda-beda kata orang. Terdamparlah aku di Batam. Nganggur 2 bulan dapatlah kerja di perusahaan elektronik milik Cina Singapore. Gajinya lumayan besar uii, S1 Teknik bergaji 1.5jt basic hehehe. Tahun 2005 gaji segitu masih bisa aku bantu adik kandung kuliah. Ya, di syukuri aja (seandainya waktu itu aku dah tau ada anak lulusan SMU profesi lain gaji dollar US, pasti merutuk-rutuk :-) ).
Bertahun-tahun kemudian tetap ja gajiku gak lebih dari 7 juta sebulan. Nasib-nasib. Kalo seandainya aku tetap mengandalkan bekal IJAZAH S1 saja tanpa sertifikat KEAHLIAN yang aku punya sekarang buat melamar kerja mimpi dah buat dapat gaji di atas dua digit.
Ya, nasibku sudah mulai berubah sejak aku menuntut ilmu sama guruku si TOLOL SELALU itu. Ilmu terapan di bidang oil and gas. Malah guruku itu pernah bilang dia punya cita-cita menjadikan lulusan SMU ja bergaji berkali-kali lipat anak S1. Memang beberapa orang dah terbukti.
Secara pekerjaan sekarang pun tidak sampai 10% ilmu kuliahku yang terpakai. Dan tak bisa bikin aku bergaji dua digit.
So, jangan salahkan aku kalo bilang KULIAH itu percuma.
Salam 3 Besar dari Negeri Singa
Wassalam,
Doni Afrizal
PS: kuliah bisa tidak percuma seandainya ada jurusan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Mungkin salahku ja yang salah pilih jurusan.hik3x