Mohon tunggu...
Doni Tarmizi
Doni Tarmizi Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Belajar Berjuang Bertakwa

Selanjutnya

Tutup

Money

Seorang Pemuda Pedagang Kaki Lima

1 Juli 2021   10:55 Diperbarui: 1 Juli 2021   12:52 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal perjalanan hidupnya menjadi pedagang,,edwin di sambut dengan kerasnya angin dan kerasnya hujan yang turun.

dalam lubuk hati kecilnya,,ingin menangis,,akan tetapi dia inggat pada prekonomian yang semakin menipis,, sehingga rasa tangguhnya datang dalam energinya di badan yang kurus

untuk menjalani kehidupannya yang sepahit itu,

Berkerja sambil kuliyah,,,

Tak seindah rebahan di hotel bintang sembilan yang rasanya empuk,,,

itu lah yang di rasakan oleh edwin saat ini.

tidurnya hanya lembaran kardus,setiap malam dia mendengar suara kendaraan yang terlintas di telinga nya,tak seindah lagu" yang di main kan oleh anak-anak bangsa,,,sambil berpoya-poya.

Badannya yang kurus,,dekil yang di perpum oleh polusi polusi setiap hari,,

Makannya berkurang hanya untuk mencari keuntungan,,,, saat ini dia berjualan di pinggir jalan yang berlokasi di jalan Rumak,Lombok barat.

Setiap saat dia hanya menunggu dan melayani dengan etika dan moral tingkat tinggi,,yang melebihi etika dan moral para profesor.

Sopan,santun,ramah,dan jujur itulah yang di bawa oleh sang pedagang semangka,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun