Mohon tunggu...
Doni MasriaIdola
Doni MasriaIdola Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah SDN 4 Batu Manjulur

saya seorang guru Sekolah dasar, memiiki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laporan Pendampingan 2

22 Juli 2023   00:46 Diperbarui: 22 Juli 2023   01:11 8293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Latar Belakang

Salah satu program yang diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan yaitunya Program Pendidikan Guru Penggerak bagi guru-guru disemua jenjang pendidikan, dimana program ini adakah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. 

Dengan mengikuti program guru penggerak diharapkan seorang guru bisa mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri, memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik, merencanakan, menjalankan, juga merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan berbagai pihak, berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid, dan mengembangkan serta memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah.

Dalam kegiatan pendampingan, seorang calon guru penggerak akan di dampingi oleh seorang Pengajar Praktik (PP). Pengajar Praktik disini memiliki tanggungjawab untuk memberikan pendampingan secara individu kepada para calon guru penggerak baik dalam pendampingan individu di sekolah asal calon guru penggerak dan juga nantinya pendampingan diberikan kepada para calon guru penggerak di kala kegiatan  lokakarya. Dalam kegiatan pendampingan 2 (dua), seorang calon guru penggerak didampingi Pengajar Praktik untuk melaksanakan diskusi tentang mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan kepada seluruh warga sekolah.

Visi merupakan suatu tulisan yang di dalamnya terdapat pernyataan cita-cita dari sebuah instansi atau lembaga di masa mendatang.Sebuah visi dapat terwujud dengan adanya prakarsa perubahan yang dibuat dan dijalankan.Salah satu pendekatan yang di gunakan untuk mewujudkan visi adalah Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA). Inkuiri Apresiatif (IA) adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan (Cooperrider & Whitney, 2005). 

IA memiliki tahapan yang disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi.Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap sekolah.

  • Deskripsi Kegiatan
  • Kegiatan pendampingan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2023, pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB menurut jadwal yang ditetapkan namun kenyataannya kegiatan dilaksanakan samapi pada pukul 12.30 dikarenakan semangat teman sejawat dalam berdiskusi. Kegiatan dimulai dengan diskusi antara calon guru penggerak dengan pengajar praktik tentang pemahaman dan refleksi kegiatan yang telah dilakukan terkait Paket modul 1. Pengajar Praktik melakukan diskusi dengan calon guru penggerak terkait lingkungan belajar di sekolah, perubahan apa saja yang dirasakan setelah mempelajari modul, Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, hal paling menarik, dan hal yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki dari pendamping pada kegiatan pendampingan berikutnya.

Adapun jawaban dari Calon Guru Penggerak adalah :

  • Dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat terhadap pendidikan guru penggerak yang sedang saya ikuti yaitunya  sangat baik dan santa mendukung.
  • Bentuk dukungan yang mereka berikan berupa dukungan moril yaitu, memberi semangat, serta selalu membantu saya dalam menyelesaikan berbagai tugas baik dalam melaksanakan aksi nyata disekolah dan juga membantu saya mengisi umpan balik tentang kegiatan yang saya lakukan dalam mengikuti program calon guru penggerak yang sedang berjalan.
  • Tantangan yang saya hadapi di sekolah dalam mengikuti program guru penggerak adalah dalam hal membagi waktu sebagai guru ataupun tanggung jawab lainnya yang harus menyelesaikan berbagai tugas yang dibrikan.
  • Keterbatasan waktu yang dimiliki di sekolah, saya atasi dengan cara memanajemen waktu secara baik.
  • Ke depannya saya akan membuat tugas lebih awal dan memanajemen waktu dengan lebih baik lagi. Sehingga kegiatan guru penggerak bisa diikuti dengan baik dan tugas di sekolah juga bisa dikerjakan dengan baik.
  • Pada modul 1.1 saya mempelajari tujuan pendidikan menurut KHD, yaitu  menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak  sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai masyarakat. . Dalam menjalankan peran sebagai guru ada tiga semboyan yaitu, "Ing Ngarso Sung Tulodho" berdiri di depan memberi teladan/contoh. "Ing Madya Mangun Karso"  berdiri di tengah membangkitkan semangat/kemauan dalam diri murid untuk terus belajar. "Tut Wuri Handayani" beridiri di belakang memberi dorongan/motivasi/arahan kepada anak didiknya.
  • Melalui modul 1.2 saya mengetahui nilai dan peran guru penggerak. Ada 5 nilai yang harus terus tertanam dalam diri seorang guru penggerak dan selalu diaplikasikan dalam kehdupan sehari-hari. Kelima nilai tersebut  adalah berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Sementara peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi.
  • Dalam Modul 1.3 saya mempelajari tentang pentingnya sebuah visi. Untuk merumuskan visi guru penggerak dapat menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif. Pendekatan ini mengidentifikasi hal baik yang telah ada di sekolah dan mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Agar dapat menerapkan pendekata Inkuiri Apresiatif maka langkah yang dapat dilakukan adalah dengan metode BAGJA. BAGJA terdiri dari  buat pertanyaan umum, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana, dan atur eksekusi. Untuk mewujudkan visi maka dibuatlah prakarsa perubahan.
  • Materi yang dipelajari sudah ada yang saya implementasikan di kelas, yaitu :
  • modul 1.1 saya sudah melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menumbuhkan karakter profil pancasila. Hal ini tampak pada saat saya mengajar di kelas saya sudah melakukan pembelajaran yang didasarkan pada kebutuhan dan minat anak dengan melihat hasil observasi yang menunjukkan capaian anak, hal yang dia senangi, serta keterlibatan aktif anak pada kegiatan belajar, seperti contoh pada kegiatan kerja kelompok yang mana kegiatan ini dibutuhkan kolaborasi yang sangat baik sehingga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.
  • Modul 1.2 yaitu saya melakukan kegiatan pembelajaran yang melibatkan murid dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman supaya terwujud prifil pelajar pancasila. Seperti contoh menumbuhkan karakteristik religious, bergotong royong dalam membersihkan lingkungan sekolah, menumbuhkan kolaborasi dengan teman saat kegiatan kelompok dan praktikum, serta menumbuhkan kreatifitas murid dalam pembelajaran. Saya juga melakukan pengembangan diri untuk  menerapkan nilai-nilai guru penggerak dengan berbagi ilmu yang saya dapat dalam kegiatan calon guru penggerak kepada kepala sekolah dan teman sejawat disekolah.
  • Materi pada modul 1.3 juga sudah saya terapkan yaitu dengan mempraktikan pembelajaran sesuai prakarsa perubahan yang saya rumuskan yaitu penanaman pembiasan positif kepada siswa. kegiatan yang saya lakukan ini merupakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan setiap hari, namun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya, pembiasaan positif yang saya lakukan adalah dengan berjabat tangan / bersalaman kepada seluruh warga kelas disaat sbelum masuk kelas ataupun disaat akan pulang sekolah
  • Terjadi perubahan pada murid di kelas, dimana murid yang biasanya diam dan enggan membuat tugas sudah mau ikut bergabung dengan teman satu kelompok untuk ikut mengerjakan tugas yang diberikan.  Murid sudah mulai aktif dan berani tampil dan bersemangat dalam belajar.
  • Setelah menerapkan modul 1.1, 1.2 dan 1.3 dikelas saya merasa senang, karena ada perubahan positif terhadap motivasi, cara belajar, dan hasil belajar murid. Jumlah murid yang tidak aktif berkurang.
  • Hal yang sudah baik adalah perubahan pandangan dari guru yang menuntut menjadi guru yang menuntun membuat saya lebih tenang dan sabar dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki kedepannya adalah manajemen waktu untuk setiap tahap dalam proses pembelajaran.
  • Saya memiliki peran sebagai anggota aktif dalam Kelompok Kerja Guru Kelas Tinggi Gugus II Moh. Syafei, Kecamatan Kupitan, yang bekedudukan di SDN 2 Kampung Baru di Desa Kampung Baru sebagai pusat gugus.
  • Untuk di sekolah saya belum memiliki komunitas praktisi.
  • Untuk memulai komunitas praktisi di lingkungan sekolah saya akan mulai berbagi pemahaman tentang ilmu yang saya dapat kepada rekan sejawat, kemudian saya akan berkoordinasi dengan kepala sekolah serta menjelaskan rencana saya dan berupaya untuk mendapatkan dukungan dari unsur pimpinan, setelah itu saya akan mengajak teman yang sepemahaman untuk merintis secara bersama komunitas praktisi di sekolah.
  • Langkah awal yang akan saya lakukan adalah mengajak rekan sejawat untuk mengikuti pelatihan mandiri di PMM, kemudian berkolaborasi membuat aksi nyata. Saya memilih dua langkah itu karena menurut saya sebelum meningkatan hasil belajar murid. Guru harus paham terlebih dahulu cara mendidik dan menuntun yang baik dengan memahami konsep merdeka belajar.

  • Alhamdulillah banyak hal menarik yang saya dapatkan setelah proses pendampingan hari ini terutama adalah pengalaman memimpin rekan sejawat dalam merancang visi sekolah. Kegiatan ini menjadi menarik bagi saya karena merupakan pengalaman pertama bagi saya untuk  memimpin diskusi secara formal dan terorganisir. Selama ini saya terbiasa berbicara di depan  forum namun secara informal.
  • Banyak hal baik dalam proses pendampingan hari ini, diantaranya arahan dari Bu Imma Setiawati selaku pengajar praktik yang sangat  jelas dan mudah dimengerti, bimbingan yang diberikan juga sangat membantu saya selaku CGP dalam melaksanakan kegiatan dan membuat tugas.
  • Yang perlu diperbaiki saat pendampingan berikutnya adalah waktu pendampingan, diharapkan pendampingan berikutnya tidak bersamaan dengan kegiatan elaborasi bersama instruktur. Karena elaborasi dilaksanakan secara daring, sementara di sekolah tidak ada sinyal. Butuh waktu yang cukup lama untuk mendapatkan akses internet.

Setelah kegiatan diskusi individu, selanjutnya adalah kegiatan diskusi tentang Visi dan  Prakarsa Perubahan

Acara diskusi yang diaksanakan dikelas 5 di temapat saya bertugas dimana kegiatan dibuka langsung oleh Pengajar praktik dengan menyampaikan susunan kegiatan :

Pengantar tujuan diskusi

Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun