Mohon tunggu...
Don Giovani
Don Giovani Mohon Tunggu... -

Mencoba melakukan yang terbaik... Bagi Tuhan, Keluarga dan Negara...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasus Orang Hilangkah, atau Kasus Pembunuhan?

28 Oktober 2015   23:24 Diperbarui: 29 Oktober 2015   00:38 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Hari Selasa sore, waktu membaca artikel salah satu media online di Sulut, saya terkejut dengan salah satu beritanya yaitu satu kasus orang hilang yang terjadi di kota Manado. Kenapa saya terkejut? Bukan karena kasus orang hilangnya, tetapi si orang yang hilang tersebut.

Rasa terkejut saya segera tergantikan dengan rasa penasaran. Rupanya si orang hilang tersebut sudah tidak pulang dari hari Kamis minggu yang lalu. Menurut Tribunnews, Esron Sentinuwo, dikabarkan hilang sejak Kamis (22/10) lalu. Korban awalnya pergi untuk memangkas rambutnya. Hingga tengah malam korban tak kembali juga ke rumah.

Keluarga menemukan mobil yang digunakan Esron terparkir di kawasan Tugu Boboca Malalayang. Kunci mobil masih pada tempatnya tapi yang bersangkutan tak ada di dalam mobil. Hingga saat ini, keluarga korban masih menunggu informasi tentang keberadaan Esron.

Rasa penasaran masih berlanjut, saya mencoba mencari beritanya pada media online yang lain.  Dan segera rasa penasaran berganti lagi dengan terkejut. Bagaimana tidak, berita ini yang saya dapatkan. Berita Manado - Teka-teki hilangnya Kepala Sekolah (Kepsek) Advent Klabat Manado, Esron Sentinowu (65) berhasi diungkap Tim Resmob Manguni Polda Sulut, Senin (26/10/2015). Bahkan Tim Resmob Manguni Polda Sulut berhasil mengamankan tiga orang yang diduga menjadi otak penculikan dan penyekapan oknum Kepsek yang sempat dikabarkan hilang di jejaring sosial facebook.

Dari informasi, tanggal 22 Oktober lalu, korban diculik dan disekap tiga orang yakni JT, JP serta N. Dimana JT merupakan salah satu anggota Polri berpangkat Bripka yang diduga ikut terlibat dalam kasus penculikan Kepsek tersebut.

“Dari keterangan para pelaku, korban dihubungi Lisa Paputungan tanggal 22 Oktober sekitar pukul 15.20 Wita. Ketika korban keluar rumah menggunakan mobil Ayla, ketiga pelaku sudah membuntuti menggunakan mobil Zenia,” kata Komandan Tim IT Resmob Manguni Polda Sulut, AKP Frelly Sumampouw.

Ditengah perjalanan, ketiga pelaku mencegat korban dan memaksa turun dari mobil, kemudian dibawa ke wilayah Pantai Inobonto Desa Inobonto Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow.

“Menurut para pelaku, korban dibuang di pantai tersebut setelah dihabisi,” kata mantan Kapolsek Aertembaga Kota Bitung ini.

Tak hanya dibuang begitu saja, namun menurut pengakuan para pelaku, korban dibuang ke tengah laut dengan cara diberi pemberat agar tidak mengampung.

“Namun untuk memastikan pengakuan ketiga pelaku, kami masih sementara mengecek lokasi apakah betul di lokasi yang ditujuk ada jenasah korban atau tidak. Juga kami masih mendalami apa motif penculikan dan pembunuhan korban,” katanya.

Berita terakhir yang saya peroleh, saat ini Polisi tengah  melakukan olah TKP.  Dan di TKP, belum ditemukan korban hilang tersebut. Ataukah Korban Pembunuhan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun