Tokoh nomor empat dari tipe tipe pengunjung kedai yang disarikan dari 25 karakter dunia fabel Dongeng Kopi, ada Si Anjing yang gemar menjulurkan lidah serta melekat sikap cuwawak saat tandang ke warung kopi. Ia selalu menyalak keras begitu masuk pintu, memanggil nama barista guna menyapa garda depan kami.
Soal menyapa duluan kami selalu kalah. Ia selalu lebih cepat, bahkan sebelum kami greeting mengucap selamat datang.
Si Anjing itu adalah pelanggan yang datang tersebab diajak kawan. Biasanya yang lebih tinggi statusnya. Setelah itu ia bisa datang sendiri dan menempati tempat duduk kawan yang pernah merekomendasikan Dongeng Kopi tersebut.
Jika kawan Si Anjing pertama kali mengajaknya duduk di beranda depan pada kursi sedan, maka sepanjang ia kembali ngopi di Umbulmartani akan memilih kursi itu dan tak pernah ganti. Bila sedang dipakai yang lain karena kalah cepat, ia memilih sabar menanti dan duduk di depannya. Di bangku batu cor semen bawah pohon Ketapang kencana.
Baca: Suka duduk di Pojokan Ada Si Ular dari Tipe Pengunjung kedai Kopi
Mungkin baginya itu mewakili kehangatan dan kenyamanan yang tertanam di benaknya begitu pertama kali diajak. Memang, tidak jauh berbeda dengan di Rimba Raya, Si Anjing adalah golongan cerdas serta cepat memahami kebiasaan dan rutinitas orang-orang sekitarnya.
Makanya soal informasi sangat banyak, manakala ditanya seputar siapa saja yang ada di kedai, berikut kebiasaannya. Kemampuan sosialisasinya sungguh diatas rata-rata. Walau ia aslinya kategori yang cenderung skeptis dan curiga terhadap orang yang baru mereka kenal.
Anjing suka membaca semuanya. Tidak hanya buku-buku di TB alimin yang dilumat saat kedai masih sepi.
Ia juga rajin membaca air muka orang orang yang datang. Ia langsung paham bila orang sedang sedih, gembira, cemas, dan sedang kalut. Pendekatan yang ia lakukan senantiasa menyesuaikan berdasar bahasa tubuh yang nampak.
Baca: Penguasa Obrolan ada Si Babi dari Pengunjung Kedai Kopi
Kadang dari jarak rentang parkiran depan pendapa gartjita ia sudah bisa memberi tahu garda depan kami siapa yang akan datang, berapa orang apakah laki-laki perempuan, dewasa atau anak-anak maupun remaja. Indera penciumannya terlatih untuk mengingat aroma dengan baik.