Tumenggang Kepala Werok mendapat sasus tak sedap lewat kabar burung yang santer menerpa keluarga istana. Menantu Babiwi dari anaknya nomor pertama ini dikabarkan punya simpanan yang tinggal di Simhapraja. Menjadi Tumenggung dari perdikan Barus Babura lewat partai Sakti Goru berbarengan dengan Curut, membuat Istana kepanasan dan harus menutup kabar itu dengan mulus.
Semenjak melahirkan anak kedua, Puti Hamsa memang tak semenarik saat masih lajang. Badannya melar, sehingga bisa jadi Werok butuh selingan agar hasratnya sebagai keluarga Rodentia bisa terpenuhi. Apalagi harta, kuasa, sudah ia punya. Kabar itu sampai ke Kanjeng Padmarini sehingga kemarahan ibu suri seperti Gunung Blau yang hendak meletus.Â
Gemuruhnya mengguncang sampai Barus Babura dari Kutanagari. Werok mendengus kesal ketika Ki Dukura dari golongan tekukur membawa pesan untuk menghadap Ibu Suri dan menjelaskan keadaan yang sesungguhnya. Tertangkap basah dengan sekian bukti yang telah beredar di kalangan burung, Werok hanya bisa pasrah dan meminta ampun atas kesilapan dan berjanji untuk tidak mengulang lagi. Kanjeng Padmarini juga memberikan nasihat kepada putri semata wayangnya:
"Nak, sebagai sisihan orang penting, kamu harus juga pandai mematut diri. Ibu akan panggilkan tabib terbaik untuk kamu Kembali cantik, singset seperti sediakala. Jangan kusut begitu, selalu bersih, supaya tidak ada alasan suamimu bermain serong!"
Sejurus setelah itu Kanjeng Padmarini memanggil Lanang Musang untuk duduk Bersama di beranda belakang Bersama anak dan menantunya. Ia meminta masukan bagaimana cara menutup sasus dan Kembali mengerek citra Werok. Mengingat sebentar lagi ia menggadangnya untuk bisa naik jadi Adipati di Sarikaya.
"Mas Lanang, ini bagaimana mengatasi situasi menyangkut anak menantu saya, tolong ditanggulangi!"
Lanang Musang diam sejenak. Menuang Kembali cangkir kopinya yang sudah habis dari tekonya.
"Saya rasa, tumenggung Werok perlu kita poles ulang dengan prestasi Kanjeng, dan semoga ini akan bisa memberi kepercayaan yang lebih besar. Agar isunya tidak meluas, kit alokalisir dengan berita yang lain, missal seperti kasus kasus dari Komisi Anti Rasuah"
Kangjeng Padmarini mengangguk-angguk. Putri Hamsa, Tumenggung Werok sama sama mengangguk. Tanda persetujuan atas gagasan brilian dari orang kepercayaan Gagak Slewah ini yang baru saja menjadi Patih.
"Kami akan komunikasikan dari perangkat adat dan pemuka Sarikaya, untuk memberikan tanda jasa sebagai tokoh rimba raya yang membawa harum Sarikaya"