Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Petruk Dadi Ratu Kisah Dongeng Kopi (1)

9 Februari 2024   12:17 Diperbarui: 13 Februari 2024   14:41 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panah yang menjerat mustakaweni menjelma menjadi panah asmara dari Prabukusumo. Sumber: Dok Dongeng Kopi

Tirakat yang kuat bikin keluarga Pandawa jarang sekali terkelabui. Tetapi sekalinya terkelabui, berdampak sangat fatal sebab membuat kalang kabut tata kelola negara. Adalah Dewi Mustakaweni penyebabnya. Akibat menuntut balas atas gugurnya Arya Nirbita di tangan Arjuna.

Kematian ayahnya dari kerajaan Manimantika, sebagai anak tentu tidak terima begitu saja. Ia berencana mengobrak abrik Pandawa.

Namun rupanya cara yang vulgar hanyalah akan membuat gagal. Beruntung cara biasa itu tak diteruskan.
Siasat halus dengan memperdaya yang ditempuh. Resi Kalapujangga di Gua Dumung membimbingnya menguasai aji kamayan. Sebuah ilmu untuk bersalin rupa, menyaru jadi apapun yang ia mau. Seperti bunglon, gurita, burung potoo, katak hijau, ikan daun yang cepat menyesuaikan keadaan.
Tujuannya adalah untuk merebut Jamus kalimasada. Pusaka sakti yang bikin lemah Pandawa.

Guna memperdaya, Dewi Mustakaweni menyamar jadi Gatotkaca. Menjumpai Drupadi meminjam jimat agar bisa memegang erat kekuasaan. Sayangnya ketahuan Srikandi dan dikejar.

Namun kewalahan, hingga akhirnya dibantu Prabukusumo anak Arjuna.

Memang Mustakaweni bukan sembarang pendekar. Ia gesit bukan main. Langit sampai menggelegar saat adu jurus dua pendekar tersebut.

Sama sama kuat hingga akhirnya Mustakaweni melarikan diri. Prabukusumo kemudian ganti bersiasat. Tanpa sepengetahuan Mustakaweni, kini dia menyaru menjadi Prabu Bumiloka dan membuat percaya lantas menyerahkan jimat keramat itu. Mustakaweni kaget begitu sadar dihadapannya Bumiloka tiruan berkat rapalan ajian kamayan yang sama sama ia kuasai.

Perang tanding kembali terjadi. Namun sayang, kali ini Mustakaweni keteteran dan memilih lari.

Prabukusumo lantas bergegas pergi menuju Pertapan Saptaarga atas saran Semar untuk menyerahkan ke Yudistira, ditengah jalan, jumpa Kresna dan menyerahkan untuk titip buat Yudistira. Rupa rupanya Kresna Abal Abal yang menerima. Buah Mustakaweni mantik aji.

Mengetahui hal itu, anak Arjuna dari Supraba tak tinggal diam, dilepaskannya panah ke putri raksasa namun kecantikannya serupa bidadari yang melarikan diri itu dan ...., "jresss!", panah merobek jarit Mustakaweni dan telanjanglah dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun