Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nahkoda Jung Besar Samudera Raksa Musti Piawai-Pandai Atur Kendali

9 Februari 2024   10:17 Diperbarui: 9 Februari 2024   10:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam satu Jung besar Samudera Raksa, nahkoda musti cakap dan piawai mengatur kendali. Kendali kelasi, kendali emosi harus diatur mengingat jarak tempuh, medan yang akan dijumpai mungkin bikin bahtera digulung ombak, dihantam badai, dipukul gelombang kalau tidak tatag dan teteg serta sehat fisik - ruhani, juru mudi meleng, kapal oleng para penumpang bisa tidak selamat.

Maka yang alim yang layak pegang kendali. Tahu medan, mengerti falak bukan titipan dari orang dalam. Mengerti aturan, bisa menjawab persoalan, tidak gentar pada berondong pertanyaan penumpang demi tenang di perjalanan.

Alim itu artinya berilmu. Sebab ilmu adalah cahaya bagi hati nurani, kehidupan bagi ruh dan bahan bakar bagi tabiat. Kalau ilmu kurang, redup hati nurani, matinya ruh, maka buruklah tabiat.

Orang yang berilmu, pasti mempunyai kapasitas untuk berbicara sebab tanpa ilmu, isinya tidak memiliki bobot sama sekali. Kalau ada yang mengolok-olok memilih nahkoda jangan yang hanya jago bicara, bagaimana bisa delegasi tugas bila tak pandai bicara. Bagaimana penumpang paham tujuan bila tak pintar ngomong sampaikan gagasan bernas.

Tapi yang paling penting dari awak Jung besar, harus ada penasehatnya. Mereka yang bijak harus diajak berlayar, mereka yang bestari pasti tak pernah lepas dari menggenggam cangkir Dongeng Kopi.

Coba saja perhatikan kalau tidak percaya! Rombongan yang menyertakan orang bijak bestari bersama secangkir kopi akan lebih tenang pembawaannya. Tidak kemrungsung dan anti murung!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun