Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Terakota: Tera Rasa Kopi Nusantara Persembahan Dongeng Kopi

9 November 2023   20:53 Diperbarui: 9 November 2023   21:01 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Terakota salah satu rangkaian bergegas sebelas perayaan sebelas tahun dongeng kopi. Sumber: Dok. Dongeng Kopi

Dibesut dari tulisan Nurhadi Rangkuti, Balai Arkeologi Yogyakarta, yang kantornya dekat dengan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery,  berjudul Terakota Masa Sejarah di Indonesia: Fungsi dan Teknologinya,  Terakota merupakan suatu kreasi manusia yang memadukan unsur-unsur alam: tanah, air, angin dan api. Dalam proses penciptaannya keempat unsur itu tidak boleh diabaikan. Satu unsur saja yang ditinggalkan, maka gagal penciptaan terakota.

Persis sekali seperti kopi, unsur tanah, air, angin dan api tidak bisa dilepaskan dari penopang rasa akhir begitu jadi seduhan dalam cangkir. Maka tidak terlalu buat-buat, disambung-sambungkan paksa akronim Terakota, untuk kependekan Tera Rasa Kopi Nusantara tajuk publik Cupping yang digagas Dongeng Kopi sebagai bagian dari action plan pasca Kompetisi Kopi Terbaik Nusantara #2 persembahan Komunitas Kopi Nusantara yang dilangsungkan sebulan lampau.

Dirangkai dalam satu perayaan bergegas sebelas menghadirkan Johan Ade dari Blacklabel Roastery Andri dari Supermarket Kopi Nusantara serta John Dinata dari salah satu peserta lomba, acara ini berlangsung di Umbulmartani dan diikuti lebih kurang 17 peserta yang rata rata semuanya pemuda.

Jumlah yang lebih dari cukup. Sebab Bung Karno bilang cukup 10 pemuda yang hatinya berkobar-kobar dan suka minum kopi, sudah bisa untuk menggoncang dunia.

Kalau tujuannya mencabut Semeru dari akarnya, jelas kurang banyak. Mungkin di sesi sesi yang terus menerus kita lakukan dari sedikit demi sedikit ini, suatu saat bisa sampai 1000 orang, baru kita bisa cabut Semeru.

Sirup Semeru Maksudnya ~

Sampai jumpa di Terakota berikutnya, seperti taktik Pangeran Sambernyawa; makan jenang kathul, untuk semakin mengentalkan kopi, barangkali dari kaki Merapi kita akan menyisir sampai dengan titik tengah yang menjadi pusat semua orang akan semakin dekat bersama Kopi Indonesia.

Dari pinggiran, dari sudut pelosok desa-desa martani, bisa jadi nanti akan sampai juga ke kutanagari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun