Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ki Juru Martani Tokoh Babad Alas Mentaok yang Bikin Martani-Martani Tempat Dongeng Kopi

9 November 2023   02:53 Diperbarui: 9 November 2023   09:52 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagung, Ubi, Kacang Teh dan Kopi, Pada Perayaan Bergegas Sebelas. Sumber Dok. Dongeng Kopi

Kepindahan kelima Dongeng Kopi yang berada di Umbulmartani, menjadikan kami menjauh dari kutanagari, tetapi mendekat dengan Merapi dan desa-desa Martani.Tercatat sepuluh nama Desa di sekitar Merapi yang berakhiran martani yaitu Umbulmartani, Wedomartani, Widodomartani, Bimomartani, Sindumartani, Minomartani, Purwomartani, Selomartani, Tirtomartani, Tamanmartani.

Martani memiliki arti kehidupan, dan bila diperhatikan kata dasar martani sejatinya adalah bercocok tanam, mengolah tanah menumbuhkan tanaman dan merawat hingga dapat akibat; tani.

Bisa jadi, sepuluh desa yang berjajar sekitar Dongeng Kopi sekarang adalah desa yang didirikan oleh Ki Juru Martani, Dalang dibalik babat alas mentaok, muasal kerajaan Mataram berdiri. Seorang patih yang mengutamakan penghijauan jauh sebelum terjadi krisis iklim.

Desa-desa yang hasil buminya melimpah, udaranya masih segar sehingga saat duduk di sekitarnya sembari menikmati kopi, aduhai nikmatnya. Jauh dari keramaian sehingga cocok bagi siapa saja yang tidak nyaman dengan keramaian.

Karena dekat dengan warga tani, maka sajian di bergegas sebelas kemarin ya tidak seperti kebanyakan perayaan lainnya yang berhamburan kue kue, penganan-penganan mewah. Sederhana saja, hasil dari sekitar huma, panen dari ladang sebelah yang diolah olah sebentar di dapur belakang.

Tidak usah perlu seruan Tito Karnavian untuk mengurangi konsumsi beras, tidak usah menuruti keinginan Megawati untuk mengurangi penggunaan minyak goreng, kita sudah jalankan hampir di setiap agenda yang kami selenggarakan. Serba rebus-rebusan.

Teman ngeteh dan ngopi yang nyamleng bukan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun