Warisan Pieter van den Broecke selain bibit kopi yang ia selundupkan ke Hortus Botanicus Leiden, abad 17, konon ia dipercaya juga sebagai salah satu penemu minuman paling disukai warga @kerepdol.an; Cold Brew.
cold brew tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan para awak kapal kongsi dagang Olanda, VOC, akan kafein yang membuncah untuk mendongkrak semangat.
KemunculanPieter orang Belanda pertama yang mencicip kopi di Mocha ini lidahnya sudah tak bisa ditawar untuk urusan kopi, ia berpikir keras bagaimana tetap bisa ngopi di tiap perjalanan dinasnya yang mencakup wilayah maritim Asia dengan luas daratan dan lautan kurang lebih 2 juta kilometer persegi.
Karena kapal jaman dahulu tidak boleh ada api sebagai upaya menekan kebakaran, para pelaut di bawah komandonya bereksperimen membuat kopi dengan air dingin yang diteteskan.
Persinggungan VOC lebih banyak di Asia, metode ini lantas diadopsi-diperbaharui-disempurnakan alat pembuatnya secara khusus oleh orang Asia seperti Jepang & Korea.
Tidak heran bila kopi yang dihasilkan lewat metode tetes ini sangat disukai di dua negara tersebut. Bahkan cold brew di korea dikenal dengan nama Kopi Belanda.
Salah satu produsen kopi dingin ini sampai sampai memakai merk dagang dengan nama ibu kota Hindia Belanda; Batavia. Tempat yang tidak asing bagi Van den Broecke, sebab bersama Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1619 terlibat pertempuran untuk merebut kota yang sangat strategis yang kini jadi ibu kota Indonesia; negeri surga kopi dunia.
DKJ punya beberapa varian 'kopi belanda' yang disukai warga @kerepdol.an. Ada Escumos yang disajikan bersama potongan apel, Limonun yang di tambahkan irisan lemon, serta original yang kesegaran tiada dua.
Kamu suka yang mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H