Mohon tunggu...
Firman Sofyan
Firman Sofyan Mohon Tunggu... -

Penulis malas - Pemalas nulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Politik itu Kotor yah?"

21 Februari 2014   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“kuliah mas?”

nggeh, pak.”

“ambil jurusan apa?”

“politik.” Jawabku ringkas.

Politik itu kotor yah?” Celetuk beliau.

dari pertanyaan chit-chat ‘kuliah dimana ambil jurusan apa’ seperti siang ini, Entah sudah berapa kali aku dapatkan respons yang menyudutkan ilmu politik (dan juga mungkin ilmu-ilmu lainnya) melalui konotasi-konotasi negatif. Tapi entah apa hal pula, siang ini kudapatkan jawaban yang kiranya cukup eksotis guna membangkitkan gairah pikir anak manusia yang berkecenderungan taqlid dan laten terbawa arus wacana umum.  Kira-kira beginilah jawabku:

“Wah, kalo itu masalah mental sama integritas sih pak. Kalo kita pukul rata antara ilmu dan praktisinya melalui generalisasi ‘bersih’ dan ‘kotor’, sukar kayaknya nemuin mereka yang benar-benar ‘bersih’ saat ini. Sekarang mari kita sepakati praktisi politik kotor, gitu juga dengan hukum; curang, penggiat ekonominya banyak yang culas, birokrat- teknokratnya korup dan unprofessional, lembaga civil society gampang ditunggangi, pengajar dan pelajarnya pragmatis, ustadz juga ikut-ikutan ‘gila hormat’ dan kata ‘maaf’. Ini emang soal mental dan integritas”, sempalku sekenanya.

[caption id="attachment_296535" align="alignnone" width="500" caption="sumber gambar: www.agvnk.blogspot.com"][/caption]

Demi Tuhan posisi atas jawabanku bukan untuk menseriusi pertanyaan si Bapak, lebih lagi bukan  untuk melakukan ‘pembelaan’  terhadap fokus ilmu yang sedang aku tekuni (yang sesungguhnya aku juga tak benar-benar ‘dalam’  dalam menekuninya). Aku hanya sedang membela posisi ilmu dari kesia-sian judgement antara ‘bersih’ dan ‘kotor’. Bukankah, “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia”? dalam persepsiku, yang keliru bukan objeknya, tapi subjek. Yang mengalami degradasi bukan ilmunya, tapi mental dan integritas para lakonnya.

Sejenak pandangan beliau menjadi tajam. “oh, iya juga ya...” gumamnya lirih.

-Based on True Story, obrolan antara mahasiswa malas dan bapak paruh baya kemarin siang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun