Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Traveling Asyik di Kota Daeng, dari Masjid Terapung, Fort Rotterdam hingga Es Pisang Ijo

20 Mei 2018   00:19 Diperbarui: 20 Mei 2018   03:30 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Traveling atau jalan-jalan menjadi kegiatan yang semakin banyak disukai oleh generasi milenial saat ini. Alasan melakukan hal tersebut cukup beragam, mulai dari kegiatan mengisi liburan, melepas ketegangan atau berelaksasi, hingga sekedar mencari spot-spot menarik yang bisa diunggah ke media sosial.

Kegiatan traveling tersebut biasanya mulai berkurang intensitasnya pada masa-masa tertentu, misalnya saat bulan Ramadhan. Namun hal ini tidak berarti traveling tidak boleh dilakukan sama sekali. Beberapa objek bisa dikunjumgi saat bulan Ramadhan, salah satunya adalah berkunjung ke masjid.

Kriteria dalam memilih masjid yang akan dikunjungi cukup beragam. Kita bisa mengunjungi masjid memiliki nilai sejarah yang tersebar di nusantara, masjid yang memiliki arsitektur unik, atau masjid dengan latar belakang pemandangan alam yang cantik.

dok. pribadi
dok. pribadi
Salah satu masjid yang bisa dijadikan alternatif untuk dikunjungi saat bulan puasa adalah Masjid Amirul Mukminin yang terletak di kota Makassar. Masjid ini terbilang masih cukup muda umurnya, diresmikan pada tahun 2012 yang lalu oleh Bapak Muhammad Jusuf Kalla. Jika kita sedang melakukan perjalanan ke kota Daeng, sempatkanlah untuk datang ke masjid yang unik dan cantik ini.

Keunikannya terletak pada konstruksi bangunan masjid, yaitu dibangun di atas pilar-pilar beton di bibir pantai. Pada saat air laut sedang pasang, masjid Amirul Mukminin yang memiliki kubah berwarna biru dan dua menara ini terlihat seperti sedang mengapung di atas air.

dok. pribadi
dok. pribadi
Masjid terapung ini berada di Pantai Losari, salah satu pantai yang cukup populer dan selalu ramai didatangi masyarakat di Makassar. Pilihlah waktu sore hari untuk datang ke sini, sambil ngabuburit menunggu saat berbuka puasa. Jika cuaca sedang mendukung, kita bisa menikmati keindahan matahari terbenam di tempat ini.

Tak jauh dari masjid terapung tersebut ada satu tempat bersejarah yang bisa kita kunjungi, cukup berjalan kaki sekira 15-20 menit saja. Fort Rotterdam, sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang dibangun pada tahun 1545. Kerajaan Gowa Tallo pada mulanya memiliki 17 buah benteng pertahanan, dan salah satu yang termegah adalah Benteng Ujung Pandang atau yang kemudian berganti nama menjadi Fort Rotterdam ini.

dok. pribadi
dok. pribadi
Benteng ini pernah mengalami kehancuran pada saat terjadinya penyerangan oleh Belanda ke Kerajaan Gowa, ketika Belanda berniat untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di bumi nusantara. Setelah diserang terus-menerus selama satu tahun oleh pasukan Belanda, akhirnya Kerajaan Gowa Tallo pun kalah.

Perjanjian Bongaya ditandatangani pada tanggal 18 November 1667, salah satu isi perjanjian ini adalah penyerahan benteng kepada Belanda. Nama benteng kemudian diubah menjadi Fort Rotterdam oleh Guberneur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Cornelis Janzoon.

dok. pribadi
dok. pribadi
Fort Rotterdam berada di atas lahan seluas 2,5 hektar yang di dalamnya terdapat 16 bangunan. Beberapa bangunan di kompleks Fort Rotterdam digunakan sebagai museum cagar budaya yang masuk dalam pengawasan kantor Badan Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan. Ada satu ruangan kecil di area Fort Rotterdam ini yang pernah digunakan sebagai sel atau penjara untuk menahan Pangeran Diponegoro.

Tidak lengkap rasanya berkunjung ke kota Makassar tanpa menikmati kuliner khas kota Daeng ini untuk berbuka puasa. Makanan yang tidak terlalu berat atau mengenyangkan dengan rasa manis dan segar seperti es pisang ijo bisa menjadi pilihan takjil.

Seperti namanya, bahan dasarnya adalah pisang matang yang dibalut dengan adonan khusus berwarna hijau. Tambahan bubur sumsum, sirup manis, dan es akan membuat rasanya semakin nikmat. Cocok untuk menu berbuka puasa.

dok. pribadi
dok. pribadi
Tidak hanya es pisang ijo, kota Makassar memiliki beberapa kuliner yang bisa dijadikan pilihan untuk takjil. Ada pisang epe, yang pernah saya tulis sebelumnya, atau kita bisa memilih pallubutung, barongko, jalangkote, dan yang lain. Untuk makanan berat, coto Makassar, pallu basa, pallu mara, atau kapurung bisa menjadi pilihannya.

Nah, jika rekan-rekan kompasianer berkunjung ke kota Makassar, sempatkanlah mampir ke Masjid terapung Amirul Mukminin yang instagramable ini. Jangan lupa untuk mempelajari sejarah di Fort Rotterdam, dan menikmati matahari terbenam di Pantai Losari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun