Berbuka adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu saat bulan puasa. Setelah 12 jam lebih menjalankan ibadah puasa, rasa sukur pun terucap ketika bedug maghrib terdengar sebagai tanda berakhirnya puasa.
Segelas air putih atau teh manis seolah sebuah oase segar untuk melepas rasa dahaga, yang kemudian dilanjutkan dengan menikmati menu lainnya untuk berbuka puasa. Kolak, es buah, es campur, kurma atau gorengan menjadi takjil atau menu berbuka puasa favorit bagi masyarakat Indonesia.
Menu-menu tersebut gampang dijumpai di berbagai daerah. Namun masih banyak menu berbuka puasa lainnya yang mungkin hanya bisa dijumpai di daerah tertentu saja di negeri tercinta ini. Bisa jadi menu-menu tersebut terdengar asing bagi rekan-rekan kompasianer.
Lepat Gayo
Sesuai namanya, lepat ini berasal dari Gayo, Aceh dan dikenal sebagai penganan yang nyaris hanya bisa ditemui setahun sekali yaitu pada saat bulan Ramadan.
Bahan baku utama sama seperti kue lepat pada umumnya, yaitu tepung beras ketan, gula aren dan kelapa parut yang dibungkus dengan daun pisang muda yang digoreng sebentar sehingga aroma khasnya keluar. Lepat gayo dimasak menggunakan arang yang akan menambah cita rasa khas yang gurih.
Yang unik dari lepat gayo adalah daya tahannya yang bisa sampai beberapa bulan dan tidak busuk. Lepat gayo yang 'berumur' ini akan berubah teksturnya menjadi keras, dan untuk memakannya kembali maka lepat gayo harus terlebih dahulu dipanggang di atas api. Lepat Gayo biasanya digantung di langit-langit dapur di atas tungku sehingga akan terus terasapi dan membuatnya awet.
Bubur Kampiun
Sotong Pangkong
Kuliner ini berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Sesuai dengan namanya, sotong pangkong berbahan dasar dari sotong atau cumi-cumi yang dikeringkan dengan cara dipanggang di atas bara, kemudian dipukul-pukul atau dipangkong menggunakan palu.
Pisang Epe