Didatanginya satu-satu orang yang tersisih tanpa teman. Yang canggung dan gugup tanpa pembicaraan. Yang tertunduk kesepian. Diajaknya bicara, tertawa. Lalu dikobarkan harapannya. Setelah menyala besar dan perkasa, satu persatu ditinggalkannya. Dari kejauhan ia menoleh sejenak. Menatap orang-orang ceria yang tadinya murung, duka dalam kesunyian kawan dan harapan.
Aku bukan malaikat. Hanya Setan Kobar, gumamnya. Iapun menghilang di kegelapan malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!