Mohon tunggu...
Don Domiko Tang
Don Domiko Tang Mohon Tunggu... lainnya -

pekerja seni rupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rongsokan Manusia

9 Maret 2011   17:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang orang lebih iba pada hewan daripada manusia. Tadi ada gadis menolong anak kucing yang dibuang orang. Kini kulihat pengemis tua kurus terbatuk-batuk mengais bak sampah. Orang terbuang diantara sampah terbuang,
desah Cubluk. Adakah yang ingin mengambilnya?

Orang terbuang bagai rongsokan. Hadir bagai barang rongsokan. Rongsokan kompor masih laku dijual kiloan. "Rongsokan" manusia? Siapa mau beli?

Renungan Cubluk pun menembus gelap malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun