Mohon tunggu...
adhitya trihadi
adhitya trihadi Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa yang menginginkan Indonesia Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia dalam Devide Et Impera

9 September 2011   21:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:06 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Note ini di dedikasi kan untuk para Intelektual Muda Indonesia agar terciptanya Kesatuan & Persatuan.

Devide et impera adalah Politik Pecah Belah atau Adu Domba. Maksutnya, kombinasi strategi Politik, Militer & Ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga mudah di taklukan. Dalam konteks lain, mencegah kelompok-kelompok kecil bersatu menjadi kelompok besar dan kuat. (Wikipedia)

Indonesia tidak butuh dunia, tapi dunia butuh Indonesia!

Masa lalu

Indonesia berada di antara 2 Benua, 2 Samudera dan Titik Khatulistiwa.

Artinya?  Negeri ini adalah persilangan, tempat berkumpulnya kekuatan-kekuatan terbesar yang ada di jagat raya ini.  Baik dalam perspektif Geografis, Agama, Ras, Suku dll.

Dunia tahu Indonesia adalah raksasa yang tertidur. Ia sempat berjaya dengan kerajaan maritim di masa lampau. Namun sejak kedatangan Kolonial Belanda dunia mengambil hikmah terbesar berupa strategi untuk menidurkan kembali sang raksasa.

Belanda mengetahui banyaknya suku yang terdapat di Indonesia, untuk mencegah suku-suku bersatu maka Belanda menerapkan Politik Devide et impera untuk menaklukan Indonesia.

Fakta 1 devide et impera :

Pada abad 16-17 Nusantara terpecah dan saling bermusuhan. Contoh di Sulawesi Selatan,  Kerajaan Makassar bermusuhan dengan Bone. Dan kasus perang suku/ras lainnya.

Namun Belanda membutuhkan waktu 350 Tahun agar menaklukkan Indonesia, tapi kenapa tidak bisa?  karena kita kuat & bersatu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun