Mohon tunggu...
Dinar Tanama
Dinar Tanama Mohon Tunggu... -

Editor sebuah penerbitan yang suka berantem dengan diri sendiri :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

How About A Cup of Coffee, Papa Bear?

13 Oktober 2011   01:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:01 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Morning Papa Bear, How about a cup of coffee? Duduk di beranda rumah, kaki kiri kita ongkang. Mengamati orang lalu-lalang. Membalas senyum ramah mereka dengan percaya diri. Entah mereka mengagumi rumah kita yang asri. Atau mungkin kita yang mereka kagumi, Dua pria tampan yang sedang menikmati kopi pagi. How about a cup of coffee, Papa Bear? Di kedai ujung jalan, tempat biasa kita membunuh waktu. Kopi hitam ditemani nasi ketan dan pisang goreng. Bebagi cerita dengan bapak pembuat kopi. Membuat mereka iri. Betapa bangganya dirimu dengan darah yang mengalir di tubuh ini. How about a cup of coffee, Papa Bear? Di depan TV, menyaksikan pertandingan liga. Tidak perduli siapa yang kita bela. Permainan buruk kita hina. Kita puji mereka yang berjaya. Hanya permainan indah yang terekam di kepala How about a cup of coffee, Papa Bear? Kita duduk di depan rumah, saling berbagi cerita dan rahasia.Ceritakan caramu memperlakukan wanita. Ceritakan caramu membangun keluarga. Ceritakan bagaimana menjadi seorang yang istimewa. Tuhan, Aku tau ini aneh dan ga biasa. Tapi aku akan lakukan apapun untuk bisa having a cup of coffee with him again. How about a cup of coffee, Papa Bear?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun