Aroma manis  gula aren merebak, mengugah selera. Mau bilang lagi ikutan kelas memasak, tapi bukan.Terus, rebusan gula aren itu juga bukan dawet ayu atau cuko pempek. Tapi akan digunakan dalam proses pewarnaan batik. Hey, gimana ceritanya gula aren bisa terlibat dalam pewarnaan tekstil?
Pohon aren (Arenga Pinnata) tumbuh dihampir seluruh  kepulauan nusantara. Tradisi  mengelola sari pohon arena tau nira  menjadi gula, sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Bahan utama pembuatan gula aren cuma satu,yaitu  air dari  pohon arena atau biasa disebut nira.
Cara mengolah nira menjadi gula cukup  sederhana. Air nira yang telah disaring direbus selama 3-4 jam hingga mengental. Lalu dicetak  dengan  batok kelapa, daun aren atau  ruas bambu .
Rasa manis dan aromanya, membuat gula aren jadi bahan pemanis yang disukai.Tak heran, hampir semua daerah punya kuliner khas yang menggunakan gula aren. Tapi  selain jadi bahan  pangan,  gula aren  ternyata juga digunakan  dalam proses pewarnaan benang dan kain.
Seperti pengalaman waktu aku ikut workshop batik dan pewarnaan alami. Kegiatan belajar membatik yang diprakarsai Museum Kebangkitan Nasional- Jakarta diadakan bulan November tahun  2023 lalu. Mentor kami hari itu adalah  Suroso, yang punya brand Batik Pohon.
Peserta amat antusias menyimak  penjelasan beliau,  seputar  serba-serbi pengerjaan batik.Karena keterbatasan waktu, workshop  kali ini tidak mengikuti urutan sebagaimana yang dikerjakan para pengrajin batik.
Gak ada sesi Nyungging - membuat workflow disain batik. Sesi menjiplak gambar di atas kain atau Njaplak juga dilompati. Langsung masuk sesi  Ngelowong.
Eh….ngelowong apaan sih?Â
Sederhananya ngelowong  adalah menutupi garis  motif utama atau outline dengan lilin batik - malam. Nah, ada bermacam jenis canting batik untuk tiap tahapan pelilinan - nyanting. Canting yang digunakan untuk ngelowong, namanya canting kelowong.