Jelajah Kampung  Palembang  Ngocek Rokok dan Nganyam  Lidi
Kalau ngobrol tentang Palembang  yang pertama kebayang pastinya makan  Pempek dan foto-foto  di Jembatan Ampera. Padahal kalau dipikir-pikir  banyak hal-hal asik yang bisa dilakukan traveler di kota ini.
Misalnya eksplore  perkampungan pingiran Sungai Musi dengan ragam aktivitas khas yang belum tentu bisa ditemukan di daerah lain. Aset wisata perkampungan  di sepanjang Sungai Musi  beragam sekali loh. Misalnya ada kampung  kerajinan anyaman lidi,kampung pembuatan kerupuk, dan ada kampung  rumah-rumah tradisional.
Nah, menyimak  event Festival Kreatif Lokal bersama Adira Finance di Pulau Jawa dan Bali aku juga ingin mengenalkan kampung  yang asik untuk dikunjungi sebagai  Desa Wisata Ramah Berkendara di Palembang.
Salah satu  kampung yang mempunyai  Gen Kreatif  adalah Lorong Saudagar Yucing di Jalan Faqih Usman Kelurahan  3-4 Ulu  kota Palembang. Warga lorong ini  terkenal sebagai  pengocek rokok dan menganyam lidi.
Lorong  Saudagar  Yucing  berjarak  15 menit  berkendaraan dari Jembatan Ampera dan 10 Menit dari Jembatan Musi 6. Objek wisata lain yang berada dalam satu area adalah bagunan bersejarah  Rumah Baba Boentjit .
Begitu memasuk lorong kita disambut  jemuran daun nipah tersampir mengurai hampir disetiap rumah. Ngocek  dalam bahas Palembang artinya mengupas. Jadi daun nipah itu berfungsi seperti kertas  untuk membalut tembakau pada rokok.
Nah,kegiatan memisahkan daun dari lidi kemudian mengupas kulit  ari  daun nipah  inilah yang  disebut  ngocek rokok. Seorang pengocek yang kutemui  menjelaskan ,kulit  ari  daun nipah harus dikupas agar dapat bergulung ketika kering.
Daun yang sudah dibersihkan diikat, ikatan daun nipah dalam istilah perkocek rokok an disebut  unting.Satu unting  terdiri dari 10 lembar daun  nipah. Pengocek rokok mendapat upah Rp.17.000  untuk setiap  100 unting