Bersama rekan-rekan Kompasiana Palembang (KOMPAL) dan Team Kompasiana on Location  kami meluncur dengan Speed boat dari Dermaga Benteng Kuto Besak menuju Sungai Baung - Ogan Komring Ilir (OKI).  Senin 14 Mei 2018 , kami diundang untuk melihat  kesiapan APP Sinar Mas Siaga menanggulangi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan selama Asian Games .
 Selama perjalanan saya duduk sendiri, tidak benar-benar sendiri sih. Ada Franky & Jane, John Denver, sampai Ebiet G Ade yang turut serta menemani. Serasa sedang shooting video clip, dari pengalaman wandering bersenandung kecil lumayan efektif mengalihkan pikiran dari kantuk,moodboster  dan pencegah mabuk perjalanan.Â
Melirik kanan kiri, penghuni hutan bakau dan lahan gambut  sekelebat terlihat  Babi hutan,keluarga Monyet,Buaya dan dua ekor Gajah di penangkaran Air Sugihan.Â
Pabrik, perumahan dan perkantoran APP Sinar Mas menempati lahan seluas 1.700 hektare yang berarti sepertiga dari luas Kabupaten Ogan Komring Ilir. Luasnya area yang harus dijaga dan kondisi lahan gambut yang  amat riskan di musim kemarau membuat management APP Sinar Mas harus ekstra teliti dan hati-hati dalam pengawasan lingkungan.
Peran Regu Pemadam Kebakaran (RPK) menjadi vital  karena bila kebakaran hutan terjadi akibatnya sangat fatal. Tak cuma berbahaya bagi kesehatan, kabut asap 2015 lalu menggangu transportasi, darat laut dan udara dari dan menuju Sumatra Selatan.
Selain mendirikan pos-pos di desa yang dianggap rawan kebakaran.Sujica mengatakan perusahaan  dan masyarakat yang berada dalam satu kesatuan ekosistem harus memiliki visi yang sama dalam menjaga lingkungan.Â