Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama FEATURED

Nasib MotoGP Bila Ditinggal Valentino Rossi

20 November 2020   06:30 Diperbarui: 6 Agustus 2021   06:03 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sponsor MotoGp via Gridoto.com

Gelaran MotoGP 2020, menjadi saksi kelahiran para pembalap muda. Selain muda, juga sangat kompetitif. Absennya Marc Marques yang mendominasi podium juara beberapa tahun terakhir, memang membuat ajang balap roda paling prestisius ini semakin menarik. Musim 2020 ditandai dengan lahirnya juara baru di setiap seri. 

Papan klasemen konstruktor juga tidak dimonopoli satu merek tertentu. Gairah ini yang hilang dalam Gelaran MotoGP pada 4 tahun terakhit. Bagaimana tidak, dominasi Marques di beberapa tahun terakhir membuat ajang balapan MotoGP terlihat monoton. Lu lagi... lu lagi.

Meskipun begitu, ditengah bermunculannya pembalap-pembalap muda yang notabene memiliki skill balap yang mumpuni, rasa-rasanya belum ada diantara mereka yang mampu mengimbangi Valentino Rossi. Bukan dalam keterampilan membalap pastinya, karena faktanya di musim ini, para pembalap muda ini, bergantian mengasapi VR46. 

Bukan itu. Satu hal yang belum bisa diimbangi para punggawa MotoGP dari sosok VR46 adalah daya tarik dan karisma Rossi di mata para pencinta MotoGP di seluruh dunia. 

Marq Marquez sendiri, meskipun menjelma menjadi monster di sirkuit -bahkan sampai dijuluki "Baby Alien"-, belum mampu mengimbangi daya tarik Valentino Rossi di MotoGP. 

Faktanya, merek VR46 masih lebih menjual dibanding MM93. Hal ini bisa dilihat dari sponsor dan fans MotoGP yang lebih berminat terhadap VR46. 

Hal yang sama juga terlihat pada perbandingan popularitas keduanya di platform media sosial. Di platform Twitter, pengikut akun pribadi Vale unggul dengan jumlah 5,5 juta orang berbanding dengan 2,5 juta orang pengikut akun pribadi Marquez.

Begitu juga di platform Facebook dan Instagram, jumlah pengikut VR46 di kedua platform ini selalu lebih unggul dibanding pengikut akun MM93.

Boleh jadi, kekalahan popularitas ini, didukung oleh faktor pribadi Marq Marguez yang tidak ingin mencari tantangan baru di tim selain Honda Racing Team. 

Keputusan Marquez yang memilih tetap bertahan di Honda, cukup mengecewakan bagi penulis. Bagaimana tidak, perpanjangan kontrak MM93 dengan Honda, menambah dugaan penulis dan sebagian pencinta kelas para raja bahwa gelaran MotoGP semakin membosankan karena didominasi oleh satu orang pembalap. 

Perpaduan Marquez dengan tunggangannya di Honda memang membuat dia seperti berada level berbeda, tidak tersentuh pembalap lain. Tetapi hal ini juga membuat persaingan Marquez dengan pembalap lainnya semakin jomplang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun