Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ingin Melihat Suka Duka Perkawinan Dwi Negara, Check This Out

24 Agustus 2020   16:55 Diperbarui: 24 Agustus 2020   16:51 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Video killed the radio star
Video killed the radio star
In my mind and in my car
We can't rewind we've gone too far
Oh, a, a, a,… 

Bagi netizen yang sudah berusia paruh baya pasti pernah mendengar lagu yang dirilis oleh The Buggles pada tahun 80-an, yang berjudul "Video Killed the Radio Star". Lagu yang dirilis oleh Band beraliran New Wave dari Britania Raya ini menceritakan peralihan zaman dan selera dari media Radio ke media visual bergerak, video.

Iya, setiap zaman mempunyai keunikan dan trend masing-masing. Tidak ada bedanya dengan era sekarang, era yang sering disebut era 4.0. Kemajuan tekhnologi dan penetrasi frekwensi 4G ternyata berdampak besar dalam menggeser selera masyarakat untuk beralih dari layar televisi ke layar Youtube.

Dibanding televisi yang masih bersifat monolog, Youtube memang menawarkan kelebihan, yaitu interaksi 2 arah antara content creator dan penikmat youtube. Kelebihan ini memang membuat warga merasa lebih dekat dengan idolanya, demikian juga sebaliknya, content creator yang lazim disebut youtuber ini dapat mengetahui kemauan dan selera para audiensnya.

Tidak heran, para pelaku TV ataupun entertainer yang sudah berkecimpung di dunia pertelevisian ramai-ramai bedol desa ke media besutan Google ini. Hijrahnya para bintang televisi ini, tentunya menambah ramai dunia per-youtube-an tanah air. 

Boleh dibilang persaingan konten di youtube sudah memasuki Zona Red Ocean. Kehadiran para artis ini tak pelak membuat  youtuber-youtuber yang sudah berkibar lebih dulu, lama kelamaan tergusur oleh para artis televisi ini.

Selain mereka memang sudah mempunyai basic penggemar sendiri, channel youtube mereka juga didukung oleh finansial dan SDM yang profesional dalam menghasilkan tayangan yang memanjakan mata dan telinga.

Tetapi, dibalik hal positif yang didapatkan para penonton youtube dari hijrahnya para artis televisi ini, ternyata mereka juga membawa turut serta kebiasaan-kebiasaan buruk yang mereka lakukan di televisi. 

Kehadiran para youtuber dadakan ini membuat layar  youtube dibanjiri konten yang mengandung unsur prank, gimmick, settingan dan segala tabiat buruk yang mereka pindahkan dari televisi . Memang terkadang membuat jengah dan muak.

Nah, daripada bosan menonton tayangan-tayangan ghibah seperti itu, saya menemukan tayangan yang agak berbeda dengan konten-konten settingan tersebut. Channel ini menjual liku-liku dan pengalaman seorang Pria Indonesia yang menikah dengan wanita Ukraina. 

Sebelum kita lanjut, coba diintip dulu konten yang ditawarkan channel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun