Beberapa hari lalu tak sengaja membaca pernyataan, Stefano Lilipaly, pesepak bola nasional yang tak dipanggil memperkuat timnas Indonesia untuk kualifikasi piala dunia.
"Orang bijak berkata, 'Lebah tidak membuang-buang waktu mereka untuk menjelaskan kepada lalat bahwa madu lebih baik dari kotoran,' baca lagi." begitu kata Stefano.
Dengan performa permainan bagus di liga 1 Indonesia musim ini, torehan 9 goal, 6 assist dari 17 pertandingan, dan hattrick dipertandingan terakhir. Wajar ia kecewa tak dipanggil timnas, lalu lahir pernyataan itu sebagai reaksinya.
Ada yang menarik dari cara Stefano bereaksi. Pernyataannya itu bisa jadi langkah konstruktifnya mengatasi kekecewaan. Ia memverbalisasi perasaan kecewahnya.
Apa itu verbalisasi perasaan kecewah? Sebuah upaya mengubah perasaan kecewah menjadi perkataan yang jujur dinyatakan. Verbalisasi berdampak positif mengatasi energi negatif dari kekecewaan yang berpotensi merusak diri.
Kita tak tahu akhir persoalan Stefano, namun perlu kita bersikap tepat menghadapi kekecewaan seperti Stefano, sebab itu sehat. Kiranya tulisan ini berkenan.
Kreator: Donald SiwabessyÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H