Mohon tunggu...
gusmet donald
gusmet donald Mohon Tunggu... -

Seorang aktivis bidang pendidikan penyuka seni, novel, hobby olahraga, travelling, petualangan dan hal - hal menantang..

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kecipratan Berkah karena duduk disebelah bupati saat Sholat Jumat

8 Februari 2014   08:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari judul diatas mungkin sobat semua langsung berpikiran, saya dapat angpau karena bapak bupati bagi – bagi angpau selesai sholat jum’at, dan karena saya duduk disebelahnya saya juga dapat keciptratan angpau,. Itu salaah sobat, cerita sebenarnya bukan begitu.
Jumat siang kemaren saya agak terlambat datang kemesjid karena ada suatu urusan, karena agak telat saya tidak dapat tempat didalam mesjid, sehingga saya terpaksa duduk di serambi mesjid bagian belakang yang memang dibuat khusus sebagai bagian pelebaran mesjid guna menampung jamaah ketika mesjid penuh.
Setelah mengerjakan sholat sunat dua rakaat, saya pun duduk hanya beralaskan lantai keramik yang dingin karena memang tidak disediakan sajadah lagi, Uh.. inilah akibatnya datang telat, kalau duduk diatas lantai dingin begini, ntar malah lepas Wudu’, gumamku dalam hati : ), karena memang pernah terjadi seperti itu sebelum- sebelumnya, ketika saya duduk diatas lantai keramik yang tanpa alas, saya memangsering suka buang angin.
Tiba – tiba datang seorang bapak separuh baya, pakai baju batik,  dengan kopiah haji dan jenggot yang sudah putih, duduk persis disebelahku,sepertinya Ia juga telat datang, melihat bapak tersebut duduk dilatas lantai keramik tanpa beralaskan sajadah, salah seorang petugas mesjid lalu bergegas mengambil sebuah sajadah berukuran kira – kira muat lima orang untuk duduk . “ Bapak bupati”, serunya sambil meminta tolong beberapa orang termasuk saya untuk membentangkan sajadah didepan bapak berkopiah haji tersebut. saya melihat kearahnya dan bersalaman dengannya, Penampilan yang sederhana untuk seukuran seorang bupati” , pikirku dalam hati. Akhirnya, saya dapat keciptratan berkah, karena duduk disamping seorang bupati yang kebetulan duduk disebelah saya, sehingganya saya tidak jadi duduk diatas lantai keramik yang dingin. Dan sayapun tidak jadi harus mengambil wudu’ lagi karena buang angin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun