Mohon tunggu...
Donal Moraka
Donal Moraka Mohon Tunggu... Penulis - "Menulislah Agar Kamu Diceritakan Sejarah"

Penulis kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bunuh Diri Bukan Solusi!

11 November 2019   09:35 Diperbarui: 9 November 2020   19:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini banyak kasus bunuh diri yang terjadi dalam lingkungan masyarakat hingga sebagian masyarakat mengungkapkan musim bunuh diri• berbicara mengenai bunuh diri banyak hal yang dapat menjadi penyebabnya. Kita bisa berbicara dari aspek psikososial atau bagaimana sebuah lingkungan memengaruhi individu sehingga ia menjadi lebih rentan untuk mengalami depresi dan memutuskan untuk bunuh diri. Di tambah lagi, jika individu tersebut tidak memiliki dukungan sosial yang baik (misalnya teman dekat atau keluarga), maka akan meningkatkan juga kemungkinan untuk bunuh diri. Selain dari aspek psikososial, penyebab bunuh diri juga bisa di lihat dari aspek medis-psikiatris, yang artinya individu tersebut memang sudah memiliki faktor risiko yang dapat membuatnya lebih rentan untuk mengalami depresi. Dalam hal ini, tentunya pertolongan profesional menjadi sangat penting• Ada juga teori sosiologi dengan sebutan Bunuh Diri Egoistik;
Angka bunuh diri egoistik yang tinggi besar kemungkinan ditemukan di dalam masyarakat-masyarakat atau kelompok-kelompok tepatnya individu tidak terintegrasi dengan baik kedalam unit sosial. Kurangnya integrasi itu menyebabkan perasaan bahwa individu itu  bukan bagian dari masyarakat. Kurangnya integrasi sosial menghasilkan arus sosial yang khas. Baca; Emile Durkheim berbicara tentang disitegrasi masyarakat yang menyebabkan arus-arus Depresi dan Kekecewaan.
 Bahwa bunuh diri merupakan sesuatu yang kompleks serta perlu di lihat dari berbagai sisi dan tidak bisa di pandang dari satu sisi saja. Dalam kasus bunuh diri juga tidak ada penyebab atau alasan tunggal mengapa seseorang memutuskan untuk bunuh diri. Sulit untuk menjelaskan mengenai penyebab  beberapa orang memutuskan untuk melakukan bunuh diri, sedangkan yang lain dalam kondisi yang sama bahkan lebih buruk tetapi tidak melakukannya.

Apa yang menjadi penyebab bunuh diri, bisa di katakan sebagai sebuah faktor pencetus saja dan tidak bisa di katakan sebagai alasan tunggal mengapa ia memutuskan untuk bunuh diri. Sementara ada faktor lain misalnya rasa kesepian yang di rasakan ataupun pertolongan-pertolongan yang belum tepat sasaran, sehingga depresi yang di alaminya bertambah berat sampai akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri.

Kasus bunuh diri paling banyak terjadi karena individu telah mengalami depresi dalam waktu yang cukup lama serta tidak berhasil mendapatkan pertolongan. Ia juga merasa sendiri, tidak berharga, tidak mendapatkan makna dalam hidupnya, serta tidak memiliki dukungan secara sosial dari keluarga maupun teman dekat. Hal ini yang kemudian membuat seseorang lebih mudah memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Dalam kasus-kasus bunuh diri, biasanya lebih sering di sebut sebagai kasus percobaan bunuh diri. Mengapa demikian? Karena biasanya, individu yang mencoba untuk melakukan bunuh diri pada dasarnya sedang memberikan sinyal untuk meminta pertolongan dari orang lain. Oleh sebab itu, kita juga perlu lebih peka terhadap teman-teman kita yang mungkin sedang membutuhkan pertolongan secara emosional, psikologis, atau bahkan ketika kita melihat mereka membutuhkan pertolongan secara medis. Bantuan dari orang-orang terdekat bisa menjadi pertolongan awal bagi mereka yang ingin bunuh diri, karena sekecil apa pun yang kita lakukan, apabila hal itu bisa menyelamatkan  sebuah nyawa  maka  hal itu adalah sesuatu yang sangat besar.

Bunuh diri sering di anggap sebagai jalan terakhir yang dapat menyelesaikan masalah. Namun sebenarnya masalah tidak benar-benar berakhir karena pasti akan meninggalkan luka kepada semua orang yang menyayangi individu tersebut dalam bentuk trauma maupun pikiran-pikiran negatif dari orang lain yang kurang mengenal secara mendalam individu tersebut. Stigma terhadap keluarga juga dapat muncul akibat terjadinya bunuh diri sehingga kasus bunuh diri sering kali di anggap sebagai sesuatu yang perlu untuk di rahasiakan dan tidak perlu di bahas. Padahal, bunuh diri sama pentingnya seperti ketika kita membahas permasalahan-permasalahan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan mental.
Tahukah kamu dengan melaksanakan bunuh diri kamu kehilangan banyak hal-hal indah di luar sana yang mungkin kamu sendiri menunggu hari hari itu

Jika Anda memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri, jangan sungkan untuk menghubungi orang terdekat maupun menghubungi lembaga-lembaga yang menyediakan pertolongan profesional. Bagi Anda yang merasa bahwa teman-teman Anda membutuhkan pertolongan profesional, jangan ragu untuk merujuk mereka dan hadir untuk mereka. Kita tidak  sedang hanya membicarakan tentang mereka yang berisiko bunuh diri tetapi kita juga sedang membicarakan masa depan anak bangsa.___Donal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun