Ya, memang seharusnya begitu apabila ingin terus ikut dalam ajang pergaulan di dalam komunitas olahraga terpopuler di dunia ini. Insitusi sepakbola Indonesia, PSSI tampaknya terus mendapat 'rongrongan' dari berbagai pihak dengan segala kepentingan di belakangnya. Lihatlah beberapa hari ini, selain Agum Gumelar yang memberikan pesan kepada Ketua Umum PSSI, demikian juga bahkan menteri di bidang keolahragaan juga turut serta memberikan semacam anjuran, walau terlihat semua anjuran baik bungkusnya, tetapi tetap tercium aroma yang agak asing di sana. Untung para elit tersebut cukup menyadari bahwa bila sudah menyangkut institusi sepakbola, bahkan negara (pemerintah) sekalipun tidak bisa campur tangan terlalu jauh. FIFA memang mendesain dirinya sedemikian rupa menjadi superbody sepakbola di jagat ini, berani mencobanya, dan siaplah untuk di'tendang' dari pergaulan sepakbola dunia yang menggiurkan itu. Jangan coba! Sepakbola Indonesia setelah berakhirnya era kepengurusan lama di bawah bendera yang diusung oleh Nurdin Halid, kemudian menjadi berubah warna. PSSI rupanya setia kepada petunjuk 'bos besar'nya di sana, FIFA, lebih menonjolkan pembinaan usia dini dan kompetisi berbagai usia berjenjang. Hal ini rupanya luput dari berbagai pantauan penggemar olahraga di negeri ini, bahkan sebuah harian ibukota, Kompas, sekalipun yang di masa kepengurusan PSSI lama selalu mengkritik sepakbola Indonesia saat itu yang tidak mempunyai kompetisi teratur, kecuali 'hanya' Liga Super saja, tanpa kelengkapan elemen kompetisi yang memadai serta dukungan kompetisi sehat di tingkat dibawahnya. Entah kenapa semua media yang sebelumnya seperti dipandu dengan paduan suara 'koor' ASAL BUKAN NH, tiba-tiba entah setan dari mana ramai-ramai membelokkan opini lembaga olahraga ini di era baru. Memang ada keganjilan di masa awal kepengurusan PSSI, tetapi kemudian dengan arahan-arahan rinci dari induk sepakbola dunia FIFA, sang ketua umum baru seperti mendapat darah segar. Dia konsisten membangun kompetisi berjenjang berbagai usia. [caption id="attachment_160134" align="alignleft" width="300" caption="Timnas U-21"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H