Mohon tunggu...
Dona Dianisya
Dona Dianisya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda harus Tau

21 Juni 2016   16:35 Diperbarui: 21 Juni 2016   16:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka opini publik adalah pandangan atau persepsi yang berasal dari sekumpulan orang sebagai alat legitimasi/ kata pembenar suatu pernyataan, sedangkan opini masa adalah anggapa massa dimana anggapan orang awam/ opini yang keluar dari sekumpulan orang yang belum tercerdaskan akan suatu isu atau peristiwa yang terjadi.

“fakta bisa menjadi opini, tetapi opini belum tentu berdasarkan fakta”.

Ada beberapa elemen dari opini public, diantaranya:

  • terdapat isu
  • publik dan isu
  • pembelahan posisi publik (pro/kontra)
  • muncul opini
  • pelibatan aktor publik
  • Dengan menjadi aktivis terdapat koneksi yang kuat antara kehidupan di kampus dengan realita yang ada. Saat ini orang orang melihat bahwa perspektif “gerakan” mahasiswa tidaklah segencar dulu. Untuk itu diperlukan penggiringan isu yang baik oleh sekumpulan orang yang memang mempunyai integritas untuk dapat memahamkan publik akan sesuatu yang terjadi, serta bagaimana untuk menyikapinya.

Kemudian, apa yang dimaksud isu ?

Isu adalah kepeduliaan sosial atau respon masyarakat yang berasal dari sekelompok orang yang berkepentingan agar terlahirnya suatu kebijakan.

Spiral of silence:

Opini yang mendorong untuk memunculkan persepsi kelompok yang merasa sebagai minoritas sehingga mereka memilih untuk menyembunyikan pandangan/ pendapatnya

Media merupakan wadah pengembangan isu, dimana kekuatan media adalah opini yang mendorong untuk mengembangkan atau membangun propaganda yang membentuk persepsi/opini publik. Namun, seperti yang kita ketahui, berbagai media yang ada pada era kini telah menciptakan berbagi pembauran atau hiperrelitas yang bertujuan agar publik tidak bisa membedakan mana yang realita dan mana yang rekayasa. Sehingga menimbulkan keadaan dimana rekayasa dianggap fakta, fantasi dianggap realita, masa lalu sama dengan masa kini. Hiperrealitas media menciptakan suatu kondisi sedemikian rupa sehingga keadaannya semakin remang remang, sehingga kepalsuan informasi dianggap sebagai kenyataan, isu isu yang beredar lebih dipercaya dari keberadaan factual.

Penggunaan hiperrealitas untuk  tujuan yang salah akan mengakibatkan dampak, diantaranya:

-inflasi informasi : banyaknya informasi dan mudahnya mendapatkan informasi pada zaman sekarang menyebabkan lahirnya generasi instant.

-disinformasi: banyak informasi yang tersaji membuat kita menjadi bingung untuk mengkonsumsi informasi yang mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun