Anak – anak dapat mengembangkan segala potensi dalam dirinya dimanapun dia berada. Tempat berkembang anak dapat disebut dengan lingkungan perkembangan anak. Lingkungan tempat anak mendapatkan pendidikan disebut dengan lingkungan pendidikan. Ki Hajar Dewantara membedakan lingkungan pendidikan menjadi tiga, yang mana ketiga lingkungan tersebut disebut dengan Tri Pusat Pendidikan. Tri Pusat Pendidikan terdiri atas keluarga,sekolah,masyarakat.
Keluarga merupakan tempat anakmendapatkan pendidikan yang pertama. Dalam keluarga, anak diberikan pendidikan tentang tata krama dan sebagainya. Tetapi yang lebih awal lagi memberikan pendidikan pastinya sosok seorang ibu. Ibulah yang mengajarkan anak berbicara, walau tak dipungkiri peran anggota keluarga yang lain juga mempengaruhi. Tetapi ibu merupakan sosok yang paling dekat dengan anak.
Keluarga yang harmonis akan mempengaruhi anak untuk berkembang dengan baik. Sedangkan keluarga yang kurang harmonis pasti akan sangat mempengaruhi perkembangan, terutama pola pikirnya. Misalnya ada seorang anak yang berada dalam keluarga yang otoriter. Semua kegiatan anak tersebut diatur dengan berbagai aturan yang menurut anak tersebut adalah mengekang. Jika anak tersebut pulang terlambat, pasti akan mendapat sebuah marahan, bahkan pukulan. Dalam kasus tersebut jelas terlihat bahwa orang tua sangat egois, tanpa menanyakan terlebih dahulu kepada anak kenapa pulang terlambat.
Keegoisan orang tua itulah yang akan membuat anak menjadi minder, penakut, dan sebagainya. Dampaknya akan negatif terhadap anak. Dampak inilah yang dapat membuat prestasi anak akan menurun. Dan jika prestasi anak menurun, anak pasti akan mendapat cacian dari orang tua yang bersikap otoriter tersebut. Jika dibandingkan dengan keluarga otoritatif, yang mana dalam keluarga premisif lebih menjunjung sikap demokrasi. Anak yang berkembang dalam keluarga premisif ini akan berkembang dengan baik. Ini dikarenakan orang tua sangat menghargai anak, dan anak dianggap ada dalam keluarga.
Keluarga yang sifatnya bebas, akan berdampak pada anak yang kemudian anak tersebut akan menjadi liar, karena tidak adanya aturan yang mengatur anak tersebut. Keluarga ini disebut dengan keluarga permisif. Kontrol orang tua kepada anak sangatlah kurang, bahkan tidak ada. Anak akan melakukan segala kegiatan yang mereka ingin, walaupun kegiatan tersebut adalh kegiatan yang negatif, karena orang tua yang permisif itu tidak memperhatikan anak.
Tidak semua perilaku anak juga dipengaruhi oleh keluarga. Sekolah juga mempengaruhi perkembangan anak. Sekolah merupakan tempat anak mendapatkan pendidikan yang formal. Guru merupakan sosok yang paling diteladani olah sang anak.Bukan saja cara mengajar guru,tetapi keseluruhan aspek yang ada pada diri guru tersebut. Guru yang memilki pembawaan tenang, akan membuat anak menjadi nyaman dalam mendapatkan pelajaran Kondisi kelaspun juga harus senyaman mungkin agar anak betah berada didalam kelas.
Selain sekolah, masyarakat adalah tempat anak mendapatkan pendidikan juga. Sekolah juga pastinya harus bekerja sama dengan masyarakat agar proses pendidikan berjalan lancar. Sebagai contoh adalah ketika anak diberi tugas oleh guru untukmengamati lingkungan sekitar rumah dan apa saja hewan, tumbuhan yang ada di lingkungan mereka tinggal. Jika sekolah tidak bekerjasama dengan masyrakat, maka masyarakat pastinya akan menolak kegiatan tersebut. Dan itu dapat menghambat anak dalam belajar.
Lingkungan masyarakat sangatlah mempengaruhi perkembangan anak. Masyarakat merupakan tempat anak menghabiskan banyak waktunya. Dan anakpun akan belajar dari lingkungan. Mulai dari perilaku teman sebaya, kebudayaan yang ada serta media – media yang berada disekitar anak. Kontrol dari keluarga sangatlah penting dalam hal ini. Orang tua harus dapat memberikan pengertian kepada anak mana yang harus dicontoh, di tiru dan mana yang harus di hindari dalam masayarakat.
Kontrol dari orang tua tersebut juga terkadang masih dibantah olah si anak. Ini dikarenakan pengaruh dari teman sebayanya yang terlalu kuat. Misalnya yaitu ketika anak dikenalkan oleh temannya tentang bagaimana cara bermain PS, game online, anak pastinya akan merasakan surga dunia. Maksud dari surga dunia ini adalah kecanduan anak terhadap permainan tersebut yang menyebabkan anak ingin main secara terus menerus walau bagaimanapun caranya.
Terkadang anak lebih memilih berbohong kepada orangtuanya daripada tidak bermain PS ataupun game online. Selain hal tersebut, kecanduan anak terhadap permainan itu dapat menimbulkan pencurian. Ketika anak sudah tidak memilki uang untuk bermain permaian tersebut, padahal anak itu sangat ingin bermain lagi, maka anak tersebut berusaha mencari uang walau harus mencuri ataupun meminjam kepada teman.
Seorang anak akan berperilaku dengan baik jika keluarga, masyarakat, sekolah dapat bekerjasama sehingga anak akan mendapatkan pendidikan tentang bagaimana cara berperilaku yang benar. Walaupun tak dapat dipungkiri orang tualah yang sepatutnya harus menanamkan pribadi yang baik kepada anak, sehingga anak tidak berperilaku negatif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI