Mohon tunggu...
TITIS PRIHATININGTYAS II
TITIS PRIHATININGTYAS II Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

All about Bahasa

19 Desember 2010   04:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bahasa???waw...pasti setiap orang memiliki bahasa. Apakah sih bahasa itu....Bahasa itu dapat diartikan sebagai alat komunikasi antar manusia. Tetapi bahasa memiliki banyak ragam karakteristik. Di Jawa saja bahasa banyak sekali , ada bahasa Sunda,Jawa, dsb. Kemudian bahasa Jawa juga terbagi lagi menjadi krama alus,krama inggil,ngoko. Setiap daerah memiliki ragam bahasa, namun ada karakteristik yang secara umum adalah sama. Karakteristik yang umum itu antara lain adalah setiap bahasa mempunyai kata – kata, urutan kata – kata merupakan karakteristik yang dikehendaki dalam suatu bahasa, pengunaan bahasa untuk mengkomunikasikan sesuatu, memilki tatabahasa.

Bahasa pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor biologis dan faktor lingkungan. Tetapi jika ditanya faktor mana yang lebih dominan, maka jawabannya adalah kedua – keduanya penting dan mempengaruhi. Pada saat masih bayi, keluargalah yang memperkenalkan pertama kali tentang bahasa, kemudian semakin bertambah umur, keluarga akan memperkenalkan anak tersebut kedalam lingkungan masyarakat. Ini dengan tujuan agar anak tersebut dapat bersosialisasi dengan orang lain, berinteraksi dengan orang lain, dan kemampuan verbalnya akan bertambah dengan berinteraksi dengan orang lain.Selain itu, bahasa harus digerakkan melalui belajar dan waktu yang efektif untuk pengembangan bahasa adalah usia dini. Peranan biologis dalam perkembangan bahasa memang sangat kuat, tetapi aspekyang sangat penting dalam perkembangan bahasa adalah pengaruh dari lingkungan. Nah dari tahap tersebut terlihat sekali bahwa faktor biologis dan lingkungan saling berkaitan dan berkesinambungan.

Dalam perkembangan bahasa, peran kognitif sangatlah penting, sebagai contoh adalah perkembangan bahasa pada anak – anak tuna rungu. Anak – anak tuna rungu menunjukkan tingkat kemampuan yang sama seperti anak yang tidak tuna rungu. Tetapi ada beberapa yang tidak memilki komentar baik terhadap bahasa tertulis maupun isyarat. Bahasa paling tidak merupakan produk kognisi, dan bukan hanya di tentukan oleh kemampuan linguistik yang spesifik. Begitu pentingnya hubungan bahasa dan kognisi, sehingga diperoleh bahwa bahasa adalah pakaian pikiran.

Bahasa juga memilki tahapan lho.....Dari manusia lahir sampai dewasa dan hingga ajal menjemput, pastinya bahasa yang dimiliki akan terus berkembang. Saat bayi,sebelum mereka mengucap kata – kata , mereka mengoceh, dan ocehan itu masih sangat sederhana. Contohnya yaitu , maa, paa, baa. Ini terjadi sekitar umur 3 – 6 bulan. Untuk dapat melakukan itu dengan lancar, maka dibutuhkan kematangan biologis. Kemudian, anak – anak yang sudah memasuki usia 18 – 24 bulan, mereka telah dapat mengucap pernyataan dua kata. Selama masa ini mereka sudah menganggap bahawa bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa anak usia sekolah ada yang kesulitan mengucapkan kata konsonan. Sebagai contoh adalah ada anak yang kesulitan mengucapkan huruf ‘r’. Mereka cenderung mengucap huruf ‘r’ menjadi ‘l’. Ketika anak memasuki usia SD, anak sudah mampu menyusun kalimat yang panjang dan komplek. Carey menyebutkan( Santrock dan Yussen, 1992) bahwa anak usia 6 tahun sudah memilki perbendaharaan kata dari 8000 sampai 14000 kata. Diasumsikan bahawa anak mulai belajar kata sekitar umur 12 bulan.. Sejak usia 1 – 6 tahun, anak – anak belajar 5 – 8 tiap harinya. Kemudian sejak usia 6 tahun, anak – anak setiap harinya mengalami peningkatan sekitar 22 kata.

Ada beberapa pengaruh dari guru yang bisa membuat anak bertambah kosa kata bahasanya. Bila dalam KBM guru menciptakan suasana efektif, maka perkembangan bahasa anak akan optimal. Guru juga harus menggunakan bahasa yang komunikatifyang memungkinkan semua pihak yang terlibat dapat berinteraksi secara aktif dan produktif.Lingkungan yang kondusif akan berdampak positif terhadap perkembangan bahasa anak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun