Mohon tunggu...
TITIS PRIHATININGTYAS II
TITIS PRIHATININGTYAS II Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayyoo Pahami Lebih Jauh Tentang Belajar

18 November 2010   09:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang awam banyak berpendapat bahwa belajar yaitu menghafal materi pelajaran , bahkan ada yang menerapkan sistem SKS atau yang sering di sebut dengan sistem Kebut semalam. Nah , kebanyakan pelajar selalu mempelajari materi pada saat malam sebelum ujian. Tipe - tipe seperti itu tidaklah baik untuk para pelajar. Mereka belum memahami belajar itu apa??kenapa harus belajar??? Sehingga banyak timbul masalah dalam belajar.

Untuk lebih dekat dengan belajar , maka harus mengetahui terlebih dahulu penegrtian belajar. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam belajar dapat diperoleh peningkatan pengetahuan,peningkatan segala aspek hidupnya , yang mana segala tersebut diperoleh dari proses belajar. Proses belajar memiliki suatu proses yang namanya proses terpadu. Apakah proses terpadu itu???seperti apakah??? . Nah , proses terpadu itu merupakan suatu proses yang memungkinkan semua aspek (aspek fisik, sosial, emosional,intelektual, dan moral) dapat terlibat aktif ketika kegiatan belajar itu berlangsung.

Agar lebih memahami belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Aspek tersebut diantaranyan adalah belajar dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individu seutuhnya. Selain hal itu , belajar juga dapat memancing siswa untuk lebih aktif dan intensif. Jika siswa sudah aktif dan selalu ingin terlibat dalam hal belajar , maka siswa akan terlatih untuk lebih mencintai belajar. Dalam kegiatan belajar tersebut siswa akan memperoleh banyak ilmu. Guru atau pendidik juga harus berperan aktif dalam hal ini, yang mana guru harus memberikan fasilitas - fasilitas kepada siswa agar kegiatan belajar tersebut dapat berlangsung secara total. Belajar sebagai proses terpadu ini juga memungkinkan adanya hubungan yang erat antara sekolah dan keluarga. Guru dan orang tua harus bisa menjadi partner yang nyaman terhadap anak, sehingga anak dapat memperoleh keberhasilan. Keberhasilan tersebut diperoleh dari kedua aspek (sekolah dan keluarga) yang terlibat aktif dalam memberikan pendidikan kepada anak. Tetapi dari kedua aspek tersebut keluargalah yang mempunyai peran banyak terhadap keberhasulan pendidikan anak , karena anak terutama anak SD lebih banyak mempunyai waktu di rumah. Sehingga keluarga memilki peran penting bagi keberhasilan pendidikan anak - anaknya.

Selain dari proses belajar terpadu tersebut, ada hal lain yang harus diperhatikan oleh pendidik, yaitu proses psikologi belajar anak. Proses psikologi tersebut tidaklah mudah untuk dipahami , karena memiliki banyak misteri yang sulit di tebak. Sehingga muncullah beberapa teori. Teori yang pertama yaitu behavioral. Teori behavioral ini terdiri dari clasical conditioning yang artinya adalah dapat belajar merespon secara otomatik terhadap suatu stimulus yang sebelumnya memiliki efek yang berbeda. Kemudian adlah operant conditioning yang memiliki arti bahwa perilaku dapat diubah melalui pengubahan antencendent, consequences atau keduanya. Selain itu ada pembentukan kebiasaan dan peniruan. Teori yang berikutnya adalah teori kognitif. Teori kognitif sangat berlainan dengan teori behavioral. Selain itu, teori kognitif ini menumbangkan teori behavioral. Teori kognitif ini berpendapat bahwa pengetahuan itu dipelajari dan perubahan dalam pengetahuan menyebabkan adanya perubahan perilaku. Kemudian ada suatu teori yang namanya adalh pemrosesan informasi. Pemrosesan informasi ini behubungan dengan proses dasar yang meliputi persepsi,perhatian, ingatan dan berpikir. Pemrosesan informasi ini dapat membuat pendidik lebih memahami cara belajar anak dan cara berpikirnya.

Guru seharusnya jangan menekankan sikap seolah - olah dialah penguasa di dalam kelas dan juga harus menghilangkan jauh - jauh sikap otoriter. Anak juga harus diberi kebebasan untuk memilih kegiatan dan materi , agar pembelajaran dapat berjalan efektif. Selain hal tersebut , guru juga harus menyampaikan materi yang menantang dan semenarik mungkin agar pengetahuan anak dapat meningkat. Peran pendidik disini sangatlah penting, karena pendidiklah yang akan menentukan keberhasilan pembelajaran di sekolah.

Donad 'o Donad

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun