Bentang jarak tak terhalang suara
Namun harum mu tercium merebak halusnya
Hanya seperti kilatan cahaya waktu mu
Namun sinar enggan meredup
Paduka Pasti Terluka
Melihat Zaman di penghujung waktu
Wasiat mu terkena badai Fitnah
Hanya segelintir saja yang masih bertahan terkurung Zaman
Kami berdiri di era Twitter, Facebook, Blogger di mana kau tak mendapat suara nya namun sihir nya bisa mengakibat kan suami dan istri berpisah ranjang.
Paduka Pasti Terluka
Oh..Paduka pasti terluka ketika kala sudah tak berujung kebeneran nyata
Ketika Masjid-masjid sudah tak bisa lagi menjadi suaka pembenaran.
Ketika para ustadz-ustadz lebih senang bersolek di dalam tabung bergerak dan berwarna
Ketika para penanggung ilmu-ilmu yang seharusnya di bagikan malah ditarifkan
Paduka pasti terluka
Paduka pasti terluka melihat angkara murka sudah memperkosa kebenaran yang paduka bawa
Paduka pasti terluka ketika amanah sudah menjadi wabah dan kami sebut itu terroris
Paduka pasti terluka
Maaf kan kami wahai paduka
YA tuhan,maafkan kami jika kami lupa atau kami bersalah
Don aay
Bandung,11 04 2012Â Terinspirasi karya Mustafa Bisri (Gus Muh)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H