Javier dan Utara bertemu sebagai dua individu yang terluka ketika berjuang untuk apa yang mereka cita-citakan, pertemuan mereka sebagai bentuk dalam belajar memaafkan keadaan. Ketika Utara selalu menyalahkan dirinya atas catur, Javier membantu Utara untuk kembali ke catur, segala cara dilakukan Javier salah satunya bertemu dengan mantan pelatih catur Utara Pak Santos, Javier menjelaskan kalau orang tua Utara membayar pelatih baru dan juga strategi baru agar Utara dapat memenangkan kompetisi tersebut. Perlahan Utara mengetahui Edwin bunuh diri bukan karena kalah dari catur, melainkan karena Papanya yang memaksa Edwin untuk bermain catur hanya semata agar bisa naik pangkat di kerjaan nya, ujar Regina yang ditemuinya di ruang PERCASI. Mengetahui hal tersebut Utara kembali lagi bermain catur, namun tidak bergabung di PERCASI, melainkan catur mandiri. Di sisi lain Javier pendiri Pengantara yang dibangunnya pada tahun 2017, beberapa hari kedepan perusahaannya akan diakuisisi oleh Nota Grup, perusahaan milik keluarga besar Ibunya. Banyak quotes dalam novel ini yang dapat menjadi pengingat kita dalam menjalani kehidupan diantaranya “Cita-cita mungkin bisa membuat kita terluka, tapi kita tidak terlalu berani untuk membencinya” dan “Jangan membuat masa lalu terus menyakiti masa depan serta “Jangan buat orang lain membuat kamu membuang mimpi yang selama ini diperjuangkan”.
Novel “Luka Cita” cocok untuk kamu yang sedang merasa kecewa, sedih, terluka dalam memperjuangkan impian. Penasaran bagaimana kisah Javier dan Utara selanjutnya, apakah mereka masih bersama atau berpisah dengan jalannya masing-masing. Temukan jawabannya dengan kamu membaca novel “Luka Cita” di toko buku terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H