Mohon tunggu...
Dona Mhd Hasrul
Dona Mhd Hasrul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan biarkan ketakutan di pikiranmu mendorongmu. Biarkan mimpi di hatimu menuntunmu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Asesment Formatif dan Asesmen Sumatif: Apa Perbedaan dan Manfaatnya?

2 April 2023   15:24 Diperbarui: 2 April 2023   15:28 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asesmen Formatif dan Asesesmen Sumatif: Apa Perbedaan dan Manfaatnya?
Asesmen adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang hasil belajar peserta didik. Asesmen memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, karena dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik, guru, orang tua, dan pihak lain yang berkepentingan. Asesmen juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, menentukan keputusan akademik, dan mengembangkan kompetensi peserta didik.

Asesmen dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Kedua jenis asesmen ini memiliki tujuan, karakteristik, dan fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang asesmen formatif dan asesmen sumatif.

Asesmen formatif adalah asesmen yang dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuan dari asesmen formatif adalah untuk memantau perkembangan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan hasil belajar mereka.

Asesmen formatif tidak berisiko tinggi, artinya tidak digunakan untuk menentukan nilai akhir, kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan penting lainnya. Asesmen formatif lebih bersifat informal dan fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran. Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik dan instrumen, seperti observasi, tes lisan atau tertulis, kuis, portofolio, proyek, rubrik, ceklis, dan sebagainya.

Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran, misalnya pada akhir satu topik, satu bab, satu semester, atau satu tahun ajaran. Tujuan dari asesmen sumatif adalah untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik secara keseluruhan, dengan membandingkannya dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Asesmen sumatif berisiko tinggi, artinya digunakan untuk menentukan nilai akhir, kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan penting lainnya. Asesmen sumatif lebih bersifat formal dan standar, sehingga harus memenuhi prinsip-prinsip validitas, reliabilitas, objektivitas, dan keadilan. Asesmen sumatif biasanya menggunakan teknik dan instrumen yang bersifat tes tertulis atau lisan dengan bentuk soal pilihan ganda, isian singkat, uraian panjang, atau sejenisnya.

Asesmen formatif dan asesmen sumatif memiliki manfaat masing-masing bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta didik, asesmen formatif dapat membantu mereka untuk:

  • Mengetahui kemajuan belajar mereka secara berkala
  • Mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka dalam belajar
  • Mengetahui strategi belajar yang efektif bagi mereka
  • Meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mereka dalam belajar

Bagi peserta didik, asesmen sumatif dapat membantu mereka untuk:

  • Mengetahui pencapaian hasil belajar mereka secara keseluruhan
  • Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi mereka
  • Mengetahui standar kualitas yang diharapkan dari mereka
  • Mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan akademik selanjutnya
  • Mendapatkan pengakuan atas prestasi belajar mereka

Bagi guru, asesmen formatif dapat membantu mereka untuk:

  • Mengetahui kondisi awal peserta didik sebelum memulai pembelajaran
  • Mengetahui perkembangan dan kemajuan peserta didik selama proses pembelajaran
  • Memberikan umpan balik yang konstruktif dan bermakna kepada peserta didik
  • Mengidentifikasi kesulitan atau hambatan belajar yang dialami peserta didik
  • Menyesuaikan strategi dan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
  • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun